Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendalaman Alur Pelabuhan Ferry Batam Center

Teguran Untuk Snepac dan Sinergi Bukan Solusi Atasi Pencemaran Lingkungan
Oleh : Gokli
Selasa | 19-03-2013 | 14:34 WIB
pendalaman-alur.jpg Honda-Batam
Aktivitas pendalaman alur Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre. (Foto: Gokli/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Teguran maupun sanksi penghentian sementara terhadap PT Snepac oleh Bapedal Batam bukan solusi atasi dampak pencemaran lingkungan. Sebab, pendalaman alur pelabuhan ferry Batam Center yang dilakukan perusahaan tersebut masih berjalan, dan tetap menimbulkan pencemaran laut.

Meskipun warga sekitar Nongsa sudah mendapatkan dana kompensasi dari pihak perusahaan, bukan serta merta dapat memulihkan pencemaran lingkungan yang terjadi. Solusi untuk pemulihan dampak pencemaran lingkungan ini lah yang seharusnya diusahakan, ataupun ditekankan Bapedal Batam terhadap PT Snepac.

Akan tetapi, kenyataan di lapangan, Bapedal Batam hanya memberikan teguran, dan sanksi berupa penghentian sementara pendalaman alur pelabuhan Batam Center.

Kepala Bapedal Batam, Dendi N Purnomo, Rabu (19/3/2013) di Gedung DPRD Batam, mengakui pihaknya hanya memberikan teguran terhadap PT Snepac selaku pelaksana proyek pendalaman alur pelabuhan Batam Center yang dikelola PT Sinergi.

"Teguran dan penghentian sementara sudah kita lakukan. Perusahaan yang melakukan pendalaman alur sudah membayar kompensasi terhadap warga,"kata dia, tanpa menjelaskan upaya pemulihan yang akan dilakukan Bapedal Batam terkait pencemaran pencemaran tersebut.

Terkait pemberian teguran dan sanksi itu, kata Dendi, sesuai UU nomor 32 tahun 2009, tentang lingkungan hidup. Namun, selaku pihak yang mengendalikan dampak lingkungan, Bapedal Batam seharusnya tak cukup hanya melakukan teguran. Terlebih kerusakan terhadap terumbu karang, maupun mengakibatkan air laun menjadi keruh, yang dapat mengancam kehidupan biota laut.

"Terumbu karang di situ (lingkungan sekitar pendalaman alur) sudah rusak sejak 1994 silam," ujarnya, seakan tak perlu lagi untuk dilakukan pemulihan.

Editor: Dodo