Singapura, batamtoday - Singapura keluar sebagai juara umum Kejuaraan Pencak Silat Sijori ke-7 tahun ke-10 pada tanggal 17 hingga 20 Maret 2011 yang dipusatkan di Bedok Sports Hall, Singapore.

Pembukaan kejuaraan silat Sijori di singapura  ditandai dengan penyerahan keris kepada Distrik Officer Federasi Silat singapura oleh Huzrin Hood dan penyerahan bendera silat Sijori kepada tim pesilat dari Singapura sebagai
pertanda tahun 2011 disaksikan Tim johor, Singapura, Kepri, Riau serta Siak.

Kontingen IPSI Riau berhasil keluar sebagai juara umum kedua dengan mengumpulkan 12 medali dengan rincian empat medali emas, enam medali perak dan dua medali perunggu.

Ketua Dewan Pendiri Silat Sijori, H Huzrin Hood, mengaku tidak merasa kaget dengan perolehan Singapura yang muncul sebagai juara umum dalam kejuaraan silat Sijori keTujuh. Menurutnya, bagi Singapura silat sudah menjadi
bagian dari keseharian di bidang dunia pendidikan yang dikenal dengan silat goes to school, demikian istilah mereka.

"Sebenarnya kita berharap ke depan juga demikian di Kepri," harap Huzrin.

Silat dapat diterapkan didalam kurikulum, ujar Huzrin Hood, usai memberikan sambutan di malam puncak penyerahan hadiah seraya mengatakan silat merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Melayu.

Dari pantauan media ini di singapura , Kendala yang terjadi saat sehari menjelang turnamen tim dari lingga keberatan dengan kesepakatan dana yang ditetapkan panitia penyelengara yang masing-masing daerah dikenakan sumbangan wajib 1.000 Dolar.

Kendati Tim dari kab Lingga sudah berada di singgapura tetapi tidak dapat memenuhi kesepakatan bersama sehingga pupus mewakili tim pencak silat asal lingga mengikuti pada kejuarran di singapura hanya karena merasa keberatan
membayar iuran yang telah disepakati bersama dan keesokan harinya terpaksa kembali berserta 5 Orang anggota tim Ke indonesia.

Pada kejuaraan SIJORI ke 7  ini Tim asal Kota Batam absen berpartisipasi.