Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gedung-Gedung Hijau Terus Bermekaran
Oleh : Dodo
Rabu | 06-03-2013 | 13:15 WIB
masdar_city.jpg Honda-Batam
Masdar City di Uni Emirat Arab, salah satu kota yang mengembangkan konsep hijau pada gedung-gedungnya.

BATAM, batamtoday - Pasar gedung-gedung ramah lingkungan (green buildings) terus bertumbuh dalam dua tahun ke depan. Hal ini terungkap dari berita McGraw-Hill Construction yang dirilis Kamis (28/2) di New York, Amerika Serikat.

Dua isu besar yang mendorong pertumbuhan bangunan hijau adalah kebutuhan akan efisiensi energi dan terus diterimanya konsep bangunan hijau di masyarakat. Dalam perkembangannya, tren ini juga mendorong terciptanya produk dan teknologi baru yang lebih hijau guna mendukung perkembangan arsitektur yang ramah lingkungan.

Laporan yang disusun bersama dengan United Technologies Corp. (UTC) ini melakukan survei terhadap firma arsitektur, teknisi, kontraktor, konsultan dan pemilik gedung di 62 negara di suluruh dunia. Hasilnya, sebanyak 51% responden merencanakan 60% dari proyek mereka menjadi proyek yang hijau pada 2015. Angka ini naik dari 28% responden pada 2013 dan berlipat ganda dari angka 13% responden pada 2008.

Yang menarik, tren pertumbuhan bangunan hijau ini tidak terpusat pada satu negara atau wilayah saja. Dari 2012 hingga 2015, jumlah responden yang menggarap proyek hijau naik tiga kali lipat di Afrika Selatan, sementara di negara lain seperti Jerman, Norwegia dan Brasil berlipat ganda. Di Amerika Serikat, Singapura, Inggris, Uni Emirat Arab dan Australia, pasarnya tumbuh antara 33% hingga 68%.

“Laporan ini menunjukkan peningkatan pertumbuhan pasar bangunan-bangunan hijau di dunia,” ujar John Mandyck dari UTC Climate, Controls & Security. “Dengan memromosikan peningkatan efisiensi air dan energi, bangunan-bangunan hijau menawarkan biaya operasional yang lebih hemat sekaligus membantu melestarikan sumber daya alam. Kombinasi ini menciptakan nilai tambah baru yang mendorong pertumbuhan bangunan-bangunan hijau di seluruh dunia.”

Laporan ini juga menyatakan, bangunan hijau, saat ini seakan sudah menjadi satu keharusan. Yaitu “keharusan untuk melakukan sesuatu yang benar (doing the right thing).” Permintaan konsumen dan pasar menjadi kunci peralihan ke konsep arsitektur yang ramah lingkungan.

“Akselerasi bangunan hijau di dunia juga menciptakan pasar bagi produk dan teknologi yang ramah lingkungan,” ujar Harvey Bernstein, dari McGraw-Hill Construction. “Dan fakta bahwa konsep hijau ini tumbuh di seluruh dunia menunjukkan ada peluang pasar baik di negara maju maupun di negara berkembang.”

Sumber: Hijauku.com