Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelayanan JPKM Masih Bingungkan Warga
Oleh : Khoiruddin Nasution
Rabu | 06-03-2013 | 11:26 WIB

KARIMUN, batamtoday - Ketulusan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Karimun, Sensissiana untuk membantu biaya operasi kaki Lilly, melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), ternyata di luar dugaan.

Pasalnya, janji Kadis Kesehatan itu, yang akan menanggung biaya hidup Lily, anaknya serta seseorang yang diminta mendampinginya selama berada di Rumah Sakit BP Batam (RS BP Batam) tidak sesuai dengan yang direncanakan.

"Kami hanya diberi Rp100 ribu untuk biaya hidup selama di rumah sakit ini. Padahal kami sama sekali tidak punya uang pegangan.Kalau biaya segitu, hanya untuk biaya sehari di Batam ini," keluh Rini saat dihubungi batamtoday, Rabu (6/3/2013)  sembari merincikan biaya pengeluaran selama di rumah sakit tersebut.

Menurutnya, Kadis Kesehatan Karimun telah berjanji kepada seseorang, akan memberikan perhatian khusus kepada istri almarhum, mantan Buruh Harian Lepas (BHL), Dinas Kebersihan Pemkab Karimun, Muhammad Wahyudi atau yang akrab disapa Rudi itu.

Alasan Kadis Kesehatan, katanya lagi, antara Lily dan dirinya memiliki kisah tersendiri. Bahkan bantuan seperti ini, bukan baru kali ini saja diberikan Kadis Kesehatan tersebut.

"Saat Bu Sensissiana masih Kadis Kebersihan, almarhum Rudi dan Lily diberikan tempat tinggal, sehingga mereka dapat berkebun untuk menambah penghasilannya. Bahkan ketika operasi pertama kaki Lily, juga berkat anjuran dan bantuan Bu Sensissiana itu," terangnya

Namun anehnya, ujar Rini lagi, untuk operasi kedua kalinya ini, petugas dari Dinkes yang membawa mereka sampai ke RSOB, hanya memberikan uang sebesar Rp 100 ribu kepada Lily, dan itupun untuk biaya hidup mereka selama di RSOB itu.

"Kami sudah coba hubungi Bu Kadis, tapi tidak diangkat dan SMS yang kami layangkan, tidak dibalas. Sementara ini kami mau makan apa disini," ujarnya dengan nada pilu.

Kini, setelah hari ke-3 di RSOB itu, Rini dan anak Lily hanya bertahan dengan cara meminum air kemasan, yang ada di ruangan Lily itu saja. Untuk meminta kepada orang lain, perasaan sungkan terus mendera batinnya.

"Mau minta sama orang lain, kami takut. Apalagi untuk ngutang di kantin. Nanti siapa yang bayar. Belum lagi biaya obat di luar tanggungan JPKM, mau kami beli pakai apa," ujarnya dengan penuh kebingungan.

Editor: Dodo