Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Dukung Pemotongan Lahan di Tanjungkruing
Oleh : hrj/dd
Selasa | 05-02-2013 | 17:29 WIB
moh-ida-bintan.gif Honda-Batam
M. Idha, Ketua KNPI Bintan Utara.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Kegiatan pemotongan lahan di Tanjungkruing, Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam Bintan, ternyata sangat didukung oleh warga yang ada di sekitarnya, mereka menilai pemotongan lahan tersebut bertujuan menyiapkan lahan bagi investor di bidang galangan kapal (shipyard).

"Investor bidang galangan kapal mau menanamkam modal kalau lahan tersebut sudah datar, ini merupakan upaya menyiapkan lahan tadi,” ujar M. Idha, tokoh pemuda Bintan kepada batamtoday di Tanjunguban, Selasa (5/2/2013).

Pernyataan ketua KNPI Bintan Utara ini menanggapi pernyataan kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Bintan, Wan Rudi Iskandar, terkait penghentian penambangan bauksit di Tanjungkruing. Idha, menilai operasional yang ada di lokasi tersebut merupakan kegiatan cut and fill (pemotongan) lahan.

Tujuan sebenarnya, menurut Idha, yaitu untuk menyiapkan lahan untuk shipyard. Persoalannya, lahan tersebut masih berupa bukit, sehingga pihak investor minta agar lokasi tersebut dibuat datar lebih dulu.

Idha, menambahkan terkait pemotongan lahan tadi ternyata di dalamnya ada bahan tambang bauksit yang notabene punya nilai jual.

“Daripada dibuang ke laut, lebih baik dimanfaatkan,” katanya.

Selain itu, diambilnya bahan tambang bauksit tersebut bertujuan untuk membiayai pemotongan lahan itu sendiri yang membutuhkan dana besar. “Tujuan kami berharap ada investasi shipyard ini cepat terealisasi,” katanya.

Idha, menilai semestinya Pemerintah Kabupaten Bintan memberikan dukungan terhadap rencana investor masuk ke Bintan. Kalau persoalan Seri Kuala Lobam bukan wilayah tambang, Idha juga mempertanyakan kegiatan penambangan pasir di wilayah Busung.

"Kalau adil kenapa ada perusahaan penambang pasir di Busung seluas 400 hektar dibiarkan sementara Tanjungkeriung yang Cuma 6 hektar dipermasalahkan. Kami minta pasir di Busung juga ditutup karena Seri Kuala Lobam bukan wilayah tambang, belum lagi pertambangan bauksit di daerah Bintan lainnya. Perlu dipertanyakan semua apakah benar sudah memenuhi syarat, atau hanya faktor kedekatan dnegan pejabat di daerah ini,” katanya tegas.