Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Merpati Butuh Suntikan Dana Rp600 Menuju Excellence Class Airlines
Oleh : Tunggul Naibaho
Sabtu | 19-03-2011 | 12:56 WIB

Batam, batamtoday - Rencana suntikan dana sebesar 600 Milyar oleh pemerintah
kepada Merpati akan mempercepat Merpati menjadi sebuah penerbanagan denghan title, Excellence Class Airlines.

Saat ini Merpati Airlines menunjukan kinerja yang semakin baik, hal itu dapat dilihat dari tingkat on time performance jadwal keberangkatan dan kedatangan Merpati hampir mencapai 99 persen, serta tingkat performance keamanan penerbangan/flight safety juga semakin meningkat dan menuju zero accident. Semua ini bisa bisa berjalan dengan baik karena buah dari budaya keterbukaan dan Good Corporate Governance yang berjalan baik.

Demikian penilaian Capt Eman Supriatman, Ketua Bidang Transportasi dan Jasa Infrakstruktur Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu kepada batamtoday per telepon, Sabtu 18 Maret 2011.

"Semoga saja suntikan dana dari pemerintah itu dapat lebih cepat dikucurkan, agar percepatan Merpati menuju Excellence Class Airlines dapat berlangsung" kata Eman.

Eman mengatakan, Merpati sejak dipimpin manajemen baru yang belum genap berusia satu tahun banyak menunjukan perbaikan.

Dalam hal keuangan, manajemen baru mampu menerapkan disiplin cost, transparansi dalam hal pelaksanaan tender, memperketat kebocoran-kebocoran, dan juga kemampuan menjaga komitmen dengan para vendor dan supplier Merpati.  Di bawah direksi yang baru juga tidak terjadi lagi penundaan pembayaran gaji karyawan.

"Dengan suntikan dana tersebut, diharapkan Merpati akan mampu meraih laba pertamanya, yang sejak 12 tahun belakangan ini Merpati tidak pernah meraih laba," ungkap Eman.

 
Hal yang paling esensial dari kinerja manajemen baru adalah, kemampuan manajemen menularkan budaya kerja keras dalam perusahaan serta kebijakan pelibatan para karyawan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting dalam perusahaan, tutur Eman.

"Prinsip punishment and reward juga dijalankan manajemen baru," terang Eman.

Mengenai alokasi dana suntikan Rp600 miliar tersebut, Eman menjelaskan, untuk revitalisasi perawatan pesawat sekitar Rp 291 miliar. Kemudian untuk revitalisasi pesawat dianggarkan Rp35 miliar. Sedangkan untuk penambahan armada dan investasi, masing-masing memerlukan Rp80,6 miliar dan Rp118,9 miliar.

Pada bagian lain Eman meminta pemerintah untuk memonitor penerapan Low Cost Carrier(LCC) di lapangan yang selama ini banyak sekali dilanggar oleh sejumlah
airlines, yang hal itu tentunya berdampak pada keselamatan penerbangan dimana untuk menerapkan LCC banyak airlines swasta mulai mengorbankan biaya  maintenance pesawat dan training awak pesawatnya dengan cara menurunkan biaya maintenance dan mengurangi jam mandatory training bagi para awak pesawatnya.