Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BNI Bukukan Laba Bersih Rp 4,1 Triliun Pada 2010
Oleh : Sumantri
Jum'at | 18-03-2011 | 13:29 WIB
Gatot-M.-Suwondo.gif Honda-Batam

Laba Naik - Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo menyatakan laba perusahaannya mengalami kenaikan signifikan sepanjang 2010 dengan total laba capai Rp4,1 triliun. (Foto: Sumantri)

Batam, batamtoday - Bank 'plat merah', BNI membukukan laba bersih sepanjang tahun buku 2010 sebanyak Rp4,1 triliun, naik 65% dibandingkan tahun 2009 yang hanya mencapai Rp2,48 triliun. Laba bersih ini didominasi oleh naiknya pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp11,13 triliun.

Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo dalam siaran pers kepada batamtoday pada Jumat, 18 Maret 2011 menyatakan, laba bersih dari kontribusi per lembar saham BNI yang tercatat di Bursa Efek naik sebesar Rp266, performa yang lebih signifikan dibanding track record harga per lembar saham BNI pada periode tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 163.

Senada dengan Gatot, Ferri Fariansis, pimpinan BNI cabang Batam mengatakan pertumbuhan yang signifikan dari laba bersih perseroan turut berpengaruh pada laju pertumbuhan total asset BNI yang tercatat sebesar Rp248,58 triliun sepanjang tahun 2010.

"Kenaikan total asset BNI hingga akhir 2010 sebesar 9% atau Rp 248,58 triliun, dibandingkan dengan total asset tahun 2009. Penetrasi kredit yang disalurkan perseroan juga tumbuh 13% menjadi Rp 63,36 triliun dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 3% menjadi Rp194,38 triliun," papar Ferry kepada batamtoday di ruang kerjanya, Jum'at, 18 Maret 2011.

Ferry menjelaskan, Coverage Ratio (Rasio Pencadangan berbanding Non Performing Loans/kredit macet) sepanjang 2010, memperkuat fundamental keuangan BNI secara nasional yang terjaga di level 120,6%. Return On Asset (ROA) naik 1,7% menjadi 2,5%, disusul naiknya Return On Ekuity (REO) dari 16,4%, menjadi 24,7%.

Penyelesaian aksi korporasi melalui Right Issue (Penawaran Umum Terbatas) menghasilkan perolahan Rp10,4 triliun, yang merupakan fresh money dan berimbas pada Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) akhir tahun 2010 menjadi 18,4%.

BNI menargetkan pertumbuhan kredit 17-20 persen, dengan alokasi pertumbuhan segmen korporasi sebanya 20%, consumer 29% dan kredit UMKM sebesar 11 persen.

Terakhir, BNI mengklaim jumlah total dari transaksi Kartu Kredit BNI, sepanjang 2010 mencapai Rp3,10 triliun naik 24,6% dibanding tahun 2009, dengan jumlah kartu kredit yang dikeluarkan sepanjang 2010 mencapai 1,5 juta nasabah atau naik 0,4 juta nasabah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.