Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

16 KCR Perkuat Alutsista TNI Pada 2019
Oleh : hz/dd
Jum'at | 25-01-2013 | 11:46 WIB
Agus-Suhartono_1.gif Honda-Batam
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. (Foto: Istimewa).

BATAM, batamtoday - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan TNI AL merencanakan pengadaan tipe Kapal Cepat Rudal (KCR) sebanyak 16 unit kapal hingga tahun 2019 mendatang.

Selain dua kapal KCR yang telah digunakan TNI AL untuk kebutuhan alutista dalam mengamankan wilayah NKRI, yakni KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642. KRI Beladau 643 yang baru saja diresmikan juga akan dipergunakan dalam pengamanan wilayah Komando Armada Barat (Koarmabar).

Rencananya, satu unit KCR akan segera selesai pengerjaannya dan akan diresmikan pada bulan November 2013 mendatang. Sehingga pada tahun 2013 ini TNI AL akan memiliki empat unit kapal KCR-40.

"Total keseluruhan kita akan mempersiapkan 16 unit KCR untuk alutista TNI yang program pengerjaannya akan selesai pada tahun 2019," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono usai peresmian KRI Beladau 643 di Pelabuhan Batu Ampar, Jumat (25/1/2013).

KRI Beladau-643 yang pembuatannya dilaksanakan oleh perusahaan Indonesia, PT Palindo Marine Shipyard ini dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai Close In Weapon System (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan rudal C-705 buatan China.

"Selain KRI Beladau-643 ini, kita juga menyerahkan satu unit Combat Boat untuk jajaran Koarmabar," jelasnya.

Pengadaan tambahan dua unit KCR milik TNI AL ini, lanjut Panglima TNI, adalah bagian dari pengadaan alutista 2013 di Kementerian Pertahanan dan TNI senilai Rp81 triliun. Selain itu, untuk alutista TNI AL ada juga pengadaan kapal tipe besar, yakni kapal selam dan kapal perusak.