Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Mau Surya Paloh Jadi Ketum

Hary Tanoesoedibjo Mundur dari NasDem
Oleh : si
Senin | 21-01-2013 | 15:43 WIB
harytanoesoedibjo.jpg Honda-Batam

Hary Tanoesoedibjo

JAKARTA, batamtoday - Hary Tanoesoedibjo telah memberikan surat pengunduran diri sebagai ketua dewan pakar ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem), pada Senin (21/1/2013) siang.


Ia mengaku berat meninggalkan partai yang telah ia besarkan. Pikiran, energi dan dana sudah dikeluarkan, hingga saat ini NasDem menjadi partai politik peserta Pemilihan Umum 2014.

"Keputusan berat hati," katanya dalam jumpa pers di Jakarta.

Hary mengaku mengaku tidak sejalan dengan Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh.

Ia menginginkan NasDem dijalankan oleh kelompok muda. Sedangkan, Paloh ingin mengambil alih partai dan berkeinginan untuk menjadi ketua umum (ketum) partai mengganti paksa ketua umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capela.

"Pak Surya Paloh ingin terjun langsung," ujarnya.

Ia mengatakan tidak ingin berkonflik dengan Surya Paloh. Ia memilih keluar dari partai, meninggalkan jabatan sebagai ketua dewan pakar.

"Maaf kepada simpatisan dan kader, keputusan ini berat dan tidak mengenakkan," kata pemilik MNC Grup ini

Menurut Hary, dia tetap akan berkiprah di dunia politik dan akan terus melanjutkan gerakan perubahan, mendorong para kelompok muda tampil sebagai pemimpin. Hary memiliki tiga opsi untuk terus melanjutkan gerakan perubahan sesuai visi-misinya.

Pertama, membentuk organisasi massa (Ormas) yang baru. Opsi kedua, mendirikan partai politik baru, namun konsekuensinya tidak bisa ikut beratarung di pemilu sekarang dan baru bisa berkiprah di Pemilu 2019. Ketiga, bergabung dengan partai politik yang sudah ada yang sudah menjadi peserta Pemilu 2014.

“Yang penting bagaimana kini bisa membangun untuk bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Dari tiga opsi tersebut, Hary belum menentukan pilihannya. “Masih terlalu dini untuk menentukan pilihan. Saya tidak dalam posisi untuk memutuskannya saat ini.

Opsi tersebut juga menurutnya bisa berubah-ubah. Artinya, tidak serta merta harus opsi kesatu, kedua, atau ketiga. “Bisa juga alternatif kombinasi di antara opsi-opsi itu,” tegas Hary.