Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

50 Persen Makanan di Dunia Terbuang Percuma
Oleh : dd
Senin | 14-01-2013 | 12:30 WIB

LONDON, batamtoday - Di saat satu miliar orang kelaparan di seluruh dunia, laporan terbaru yang dirilis oleh Institute of Mechanical Engineers (IME), London, Inggris, menyebut 30 hingga 50 persen makanan di jagat terbuang percuma.

Dalam laporan berjudul "Global food, waste not, want not" disebutkan beberapa alasan makanan terbuang percuma di negara-negara berkembang. Antara lain tidak efisiennya metode panen, penyimpanan yang buruk, dan sistem transportasi yang tidak memadai.

Secara keseluruhan, ini terjadi di negara-negara berkembang karena tidak mendukungnya infrastruktur. Dampaknya adalah setengah dari pangan yang diproduksi tidak sampai ke perut masyarakat.

Sedangkan di Eropa dan AS, makanan terbuang percuma karena perilaku penjual dan pembeli. "Penjualan secara berlebih dan promo diskon harga membuat pembeli membeli lebih dari yang sebenarnya mereka butuhkan dan tidak menghargai makanan," ujar Sonia Gandiaga sebagai peneliti lingkungan yang merilis laporan ini, pekan lalu.

Jumlah makanan yang terbuang ini sangat ironis jika dibandingkan dengan kelaparan yang melanda anak-anak di region Sahel, Afrika. Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, menyebut, pada Desember 2011, 1,1 juta anak kelaparan di Sahel dan butuh bantuan khusus.

Kelaparan menyebabkan dampak yang sama hancurnya dengan bencana alam. Kekurangan makanan ini juga yang bertanggung jawab atas kematian lebih dari sepertiga anak di negara-negara berkembang. Kelaparan menumpulkan kecerdasan, menurunkan produktivitas, dan melanggengkan kemiskinan.

Ditambahkan oleh IME, untuk mengantisipasi tambahan tiga miliar ledakan penduduk di masa mendatang, generasi saat ini harus mengurangi kebiasaan membuang makanan. "Kita berpotensi menyediakan 60 hingga 100 persen makanan lebih banyak dengan mengeleminasi (makanan) yang dibuang," ujar Gandiaga.

Sumber: National Geographic Indonesia.