Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tanaman dapat Meredam Limbah Pertanian
Oleh : dd/ngi
Senin | 07-01-2013 | 15:01 WIB

NEW YORK, batamtoday - Sejumlah peneliti United States Department of Agriculture (USDA) melaporkan bahwa berbagai tanaman dan semak yang tumbuh di saluran irigasi dapat membantu menangkap pestisida dan kandungan nutrien pada air limbah yang mengalir di sana.

Saluran irigasi berupa parit-parit yang biasa ditemukan di lahan pertanian tersebut juga bisa menjadi alternatif murah bagi para petani untuk mengelola limbah pertanian dan sekaligus melindungi sumber daya alam.

Laman National Geographic Indonesia merilis Matt Moore dan rekan-rekannya dari Agricultural Research Service (ARS), National Sedimentation Laboratory di Oxford, Mississippi yang melakukan penelitian tersebut. ARS sendiri merupakan badan penelitian ilmiah yang berada dalam naungan USDA.

Dalam laporannya, Moore menyebutkan, sampai sebelum ini, fungsi utama dari saluran pembuangan di tepi lahan pertanian hanyalah sebagai penyedia jalur bagi air limpasan dari sawah. Biasanya, para petani merawat saluran pembuangan itu dengan memangkas dan menyingkirkan tanaman-tanaman yang tumbuh di sana untuk mencegah tanaman tersebut menyumbat aliran air.

Sebagai studi awal, Moore dan rekan-rekannya mengevaluasi aliran serta penangkapan herbisida atrazine dan insektisida lamda-cyhalothrin selama 28 hari pada sebuah drainase pertanian sepanjang sekitar 50 meter yang ditumbuhi tanaman di kawasan Mississippi.

Satu jam setelah ia memulai simulasi aktivitas pembuangan air limbah, ternyata sebanyak 61 persen atrazine dan 87 persen lambda-cyhalothrin telah berpindah dari air limbah ke tanaman-tanaman di parit. Hingga pada akhirnya, di ujung saluran irigasi, konsentrasi pestisida pada air telah menurun hingga ke level yang secara umum tidak beracun bagi satwa air yang berada di sungai.

Selain di Mississippi, Moore juga melakukan studi serupa di kawasan California dan mendapati bahwa tanaman di saluran pembuangan mampu mengurangi pestisida yang mengalir dari ladang tomat dan alfalfa (Medicago sativa).

Sebagai tindak lanjut dari temuan Moore dan rekan-rekannya, Natural Resources Conservation Service (NRCS) di California memasukkan drainase agrikultural yang ditumbuhi tanaman ke dalam kampanye Environmental Quality Incentives Program (EQIP) mereka. Artinya, para petani yang menggelar saluran pembuangan yang ditumbuhi tanaman bisa mengklaim biaya yang mereka keluarkan hingga 50 persen.

Hasil studi yang dilakukan oleh Moore juga mempengaruhi keputusan yang diambil oleh para pejabat NRCS di Mississippi untuk memasukkan metode saluran pembuangan yang ditumbuhi tanaman ke EQIP negara bagian tersebut.