Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petani di Anambas Belum Terampil Mengolah Lahan
Oleh : em/dd
Kamis | 03-01-2013 | 18:08 WIB
petani_cengkeh.jpg Honda-Batam
Petani di Anambas hanya mengandalkan komoditas cengkeh yang dianggap memiliki nilai jual tinggi.

ANAMBAS, batamtoday - Petani lokal belum bisa mengolah lahan dengan baik padahal banyak lahan yang kosong tidak dimanfaatkan . Petani lokal malah memilih menunggu hasil tanaman tua seperti cengkeh, durian, cempedak, kelapa padahal lahan pertanian masih berpotensi menambah penghasilan petani di Anambas.

"Petani kita masih kurang terampil mengolah lahan pertanian di sini padahal banyak lokasi pertanian yang bisa ditanami tanaman muda seperti cabe, tomat, kacang panjang dan lainnya. Mereka malah menunggu hasil buah durian atau cengkeh yang bisa dipanen hanya sekali setahun saja," kata Kepala Bidang Pertanian Pemkab Anambas, Zaarin kepada wartawan, Kamis (3/1/2013).

Zarrin menambahkan, petani lokal masih tertinggal dengan petani pendatang yang saat ini sudah mencoba menanam tanaman muda yang penennya relatif singkat hanya berkisar tiga atau empat bulan.

"Keahlian petani kita kurang paham dengan bercocok tanam dengan tanaman muda padahal kita bisa melihat petani yang datang dari luar Anambas sudah mencoba menanam cabe, tomat dan hasilnya lumayan bagus apalagi harga sayuran disini tergolong mahal," katanya.

Sementara salah satu petani pendatang, Rifan mengatakan dirinya hanya meminjam lahan warga setempat di Batu Tambun karena tidak digunakan. Namun dirinya menilai masyarakat Anambas masih belum paham bercocok tanam karena pada dasarnya masyarakat banyak menjadi nelayan atau melaut.

"Petani disini belum bisa memanfaatkan lahan yang subur ini. Mereka memilih berdiam diri sambil menunggu panen durian atau buah lainnya padahal jika mau masih ada waktu untuk menanam tanaman lain yang bisa dipetik dalam waktu dekat, padahalk lahan di sini tergolong subur," katanya.

Rifan menambahkan, petani Anambas kurang kreatif dan kurang lihai dalam mengolah tanah. Sehingga banyak lahan kosong di sekeliling rumah yang hanya dibiarkan kosong. Padahal jika lahan tersebut ditanami sayuran bisa menambah penghasilan.

"Kalau lahan kosong di sekeliling rumahnya saja ditanami sayuran secara otomatis kan bisa menambah penghasilan apalagi sekarang sudah musim Utara melaut saja sudah tidak memungkinkan karena cuaca. Sambil menunggu pergantian cuaca masyarakat kan bisa bercocok tanam, tapi kalau kita lihat mereka malah masih menunggu panen hasil pertanian bersifat tahunan," ujarnya.