Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Didorong Infrastructure Summit 2011

Robin Setiawan: Saham-saham Infrastruktur Berpotensi Bullish
Oleh : Sumantri
Selasa | 15-03-2011 | 12:01 WIB
Ilustrasi_Proyek_Infrastruktur.jpg Honda-Batam

Ilustrasi proyek-proyek infrastruktur.

Batam, Batamtoday - Robin Setiawan, Analis Sekuritas Asing, menyatakan saham-saham sektor infrastruktur akan mengalami Bullish (Berada di harga tinggi/naik) dalam 2 pekan kedepan. Prediksi Analis Sekuritas Asing itu berdasarkan data pembangunan yang saat ini sedang digesa oleh pemerintah antara lain pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik, Jalan Tol dan Pelabuhan di seluruh pelosok Nusantara.

Kenaikan harga saham-saham sektor Infrastruktur, menurut Robin bukan tanpa alasan. Menurut Robin dalam rilisnya yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI), apalagi dalam waktu dekat, yakni pertengahan April mendatang, Indonesia didaulat menjadi tuan rumah International Infrastructure Summit 2011, yang akan dihelat di Jakarta Convention Centre.

Robin menambahkan Infrastructure Summit 2011, katalisator kenaikan saham-saham Infrastruktur berasal dari rencana Pemerintah  dalam pengerjaan beberapa proyek infrastruktur pada tahun 2011, yang meliputi pembangunan pembangkit energi listrik dan beberapa proyek infrastruktur lainya .

Selain itu agenda Infrastructure Summit 2011 yang akan digelar di Jakarta pada 14-16 April mendatang, disebut-sebut sebagai angin segar bagi saham-saham yang bergerak di bidang infrastruktur. Sektor ini dalam 5 tahun ke depan masih akan tetap mendapat tempat di percaturan Bursa.

Beberapa waktu lalu, pemerintah mempublish anggaran dana yang digelontorkan guna menggenjot percepatan pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2011 mencapai Rp 126 triliun. Dana tersebut diambil dari alokasi belanja negara sepanjang tahun 2011 yang berjumlah Rp 1.229 triliun.

Institusi yang mendapat jatah pagu anggaran paling banyak adalah Kementrian Pekerjaan Umum yakni sebesar Rp 57,9 triliun. Melalui komunikasi broadband Robin Setiawan mengatakan pasar Bursa akan bergairah dengan kontribusi sektor manufaktur yang mungkin akan dominan.

Menyoroti performa indeks di lantai bursa setahun terakhir ini, memang menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Menurut pendapat Bertrand Raynaldi, Kepala Riset e-Trading Securities Jakarta melalui komunikasi seluler menyimpulkan, saham-saham yang memiliki kapitalisasi besar (Big Cap) tampaknya kembali akan menjadi incaran investor Asing. Sama halnya dengan Robin, Pengamat perkembangan Bursa ini juga setuju jika saham-saham dari sektor infrastruktur, akan mengalami Bullish.