Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Suryatati Tersesat Saat Kunjungi Korban Longsoran Kuburan
Oleh : chr/dd
Senin | 31-12-2012 | 18:18 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Setelah sempat tersesat dan mutar-muta karena tak tahu jalan menuju Gang Putri Delima, Wali Kota Tanjungpinang Suryatati A Manan yang hendak mengunjungi rumah korban longsoran batu miring perkuburan Kristen di Km 7 Tanjungpinang, akhirnya balik kanan bersama sopir pribadinya, Senin (31/12/2012).


Salah seorang ajudan Suryatati, yang sudah tiba di rumah korban, mengatakan, sekitar setengah jam sebelumnya wali kota sudah di jalan dan hendak menuju tempat kejadian. Namun karena tidak tahu jalan, akhirnya mutar-mutar dan terpaksa balik lagi bersama sopir pribadinya.

"Tadi ibu (Suryatati) sudah menuju ke sini. Tapi karena tak tahu jalan, balik lagi," ujar salah seorang stafnya di rumah Darlis, seorang korban longsor.

Sementara itu, di rumah Darlis dan Lamsari, terlihat Camat Tanjungpinang Timur, Tim Tagana, serta dinas lainya, bersama anggota DPRD kota Tanjungpinang Maskur Tilawahyu.

Selain menanyakan kondisi korban, Camat dan Kasubag Pemberdayaan Perempuaan dan KB Pemerintah Kota Tanjungpinang Erdawati, juga menawarkan pada keluarga Darli agar diungsikan sementara ke Rumah Singgah Pemko Tanjungpinang.

Namun Darlis menolak dan memutuskan untuk tetap berada di rumahnya. Untuk sementara, akan menginap di rumah keluarganya yang kebetulan juga dekat dengan rumahnya.

"Kita sudah tawarkan untuk diungsikan sementara, tapi keluarga Darlis memilih untuk tetap berada di lokasi, dan sementara menginap di rumah keluarganya," ujar Erdawati.

Atas tidak hadirnya Suryatati, camat dan Kasubbag P2KB Kota Tanjungpinang serta sejumlah anggota Tagana dan anggota DPRD Kota Tanjungpinang akhirnya meninggalkan rumah Darlis.

Anak Darlis Alami Trauma
Sementara itu, akibat bencana rumahnya tertimpa tembok kuburan, anak Darlis bernama Heriyansyah mengalami trauma, hingga dilarikan ke rumah familinya.

Darlis sendiri mengaku sangat terkejut ketika melihat tembok roboh, karena pada saat itu dia dan isteri bersama anaknya berada di dalam rumah.

"Kami sempat minta-minta tolong tetapi tidak ada yang dengar, karena hujan memang saat itu sedang turun lebat," ujar Darsis.

Kejadian ini diduga akibat rapuh dan tidak kokohnya batu miring milik Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemakamanan Kota Tanjungpinang, yang berada di pekuburan Kristen Gang Puteri Delima Km 7 Tanjungpinang itu.

Terlihat hanya susunan batu yang ditempel dengan semen. Sementara tiang dalam batu miring dengan panjang 38 meter itu, sama sekali tidak terlihat dilengkapi dengan besi tulang.