Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Revitalisasi Tepi Laut Lagi-lagi Bermasalah

Masa Pengerjaan Habis, Kontraktor Paksa Ngecor di Tengah Hujan Lebat
Oleh : chr/dd
Senin | 31-12-2012 | 17:32 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kendati masa pengerjaan telah habis pada 17 Desember 2012 lalu dan pekerjaan tidak rampung, kontraktor proyek revitalisasi penimbunan tepi laut masih terus mengerjakan proyek tersebut, Senin (31/12/2012).

Diduga untuk mengejar progress pelaksanaan pengerjaan proyek terbengkalai itu, kontraktor pun nekat melakukan pengecoran tapak lantai tepi laut di tengah kondisi hujan lebat.

Hal itu terlihat, dilakukan kontraktor PT Cuti Wijaya Sejati yang dikomandoi Edi Epet dan Irwansyah Sipahutar, yang melakukan pengecoran menggunakan hot mix dari sebuah mobil, sekitar pukul 12.00 WIB di  kawasan Tepi Laut, Tanjungpinang.

Sesuai dengan papan nama plang proyek, sedianya proyek revitalisasi penataan Tepi Laut dengan nilai kontrak Rp 2,2 miliar bersumber dari APBD 2012 Kota Tanjungpinang itu dilaksanakan selama 120 hari kerja dan berakhir hingga 17 Desember 2012. Namun sampai 31 Desember 2012, pelaksanaan pekerjaan masih terus berlanjut.

Kepala Dinas PU Kota Tanjungpinang Yuswandi, yang dikonfirmasi dengan kondisi dan pelaksanaan proyek yang sudah lewat masa pelaksanaan itu, terkesan bungkam. SMS konfirmasi yang dikirimkan batamtoday ke ponselnya juga tidak mendapat jawaban.

Hal yang sama juga dilakukan Ketua Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Proyek Tepi Laut, Hendrik. Ketika berusaha dikonfirmasi awak media, enggan untuk mernjawab dengan alasan kalau dirinya sedang sibuk.

"Saya masih sibuk, lagi di Tepi Laut juga, kami sedang kebanjiran," kata Hendrik beralasan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Cuti Wijaya Sejati, Andi Epet, yang dikonfirmasi dengan pekerjaanya, juga tidak memberikan jawaban. Begitu juga SMS ke anggotanya yang mengerjakan proyek di lapangan, Irwansyah Sipahutar juga tak berbalas.

Proyek revitalisasi penataan Tepi Laut Kota Tanjungpinang ini, merupakan proyek yang kedua kali, setelah tahun sebelumnya sempat bermasalah dan tidak selesai hingga kontraknya diputus.

Anehnya, tanpa melalui penghitungan manajemen konstruksi maupun Detail Engineering Design Proyek, Dinas PU Kota Tanjungpinag kembali melakukan pelelangan dengan cara penunjukan langsung, dengan alasan tidak ada pemenang tender saat pelaksanaan lelang.