Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR Minta Pemberlakuan Kurikulum 2013 Ditunda Karena Beratkan Siswa
Oleh : si
Jum'at | 21-12-2012 | 17:54 WIB
Utut_adianto.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua DPR Utut Adianto

JAKARTA, batamtoday - Komisi Pendidikan DPR menilai beban kurikulum baru yang akan berlaku pada 2013 mendatang terlalu berat bagi para siswa.

 
Karena itu, DPR meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar menunda pemberlakuan kurikulum baru tersebur. 

Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto saat memimpin kunjungan kerja Komisi X DPR ke Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu seperti dilansir laman dpr.go.id di Jakarta

Selama di NTB, Komisi X mengunjungi dan meninjau langsung proses kegiatan belajar di beberapa SD,SMP, SMA dan SLB. 

Menurut Utut, Komisi X menginginkan agar kurikulum 2013 yang akan segera diberlakukan tidak memberatkan, mudah dicerna para siswa dan bisa menjawab tantangan masa depan. "Kita tidak mau membebani atau memaksa masyarakat untuk beban yang berat, tetapi jika kita tidak mengikuti perubahan jaman kita akan makin ketinggalan," kata Utut.

Utut mengusulkan dalam kurikulum 2013 harus mengatur konten, teknis pelaksanaannya dan kesiapan SDM seperti para guru dan pelaksana pendidik lainnya. "Inilah yang perlu dibenahi dan dipersiapkan, jangan sampai kurikulum baru diterapkan mereka tidak siap," katanya.

Saat ini Komisi X, katanya, sudah membentuk Panja Kurikulum guna mengkaji materi kurikulum 2013 sebelum diberlakukan pada Juli 2013 mendatang.

Panja ini kewenangannya hanya memberikan rekomendasi yang dinilai  baik bagi kita semua, seperti isi kontennya apa yang diajarkan. Sedangkan  rekomendasi bisa juga mengenai waktu penetapannya tidak mesti bulan Juli 2013.

“Mungkin saja mundur tahunnya, meski pemerintah sudah menetapkan bulan Juli 2013, panja bisa saja tidak seperti itu,” ungkapnya.

Sebelumnya Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, rencana penggantian kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) menjadi KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan diberlakukan tahun depan, diharapkan tidak akan membuahkan kebingungan di kalangan guru sebagai pelaksana di lapangan.

Marzuki berharap, gagasan Pemerintah ini harus benar-benar matang dan para guru mampu mengikuti perubahan ini dengan sebaik-baiknya Dia juga berharap agar, pelajar, guru dan sekolah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Selain itu, implementasi kurikulum baru akan dilakukan hanya kepada sekolah-sekolah di daerah yang sudah siap.