Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Populasi Ternak Unggas di Anambas Perlu Dikembangkan
Oleh : em/dd
Kamis | 06-12-2012 | 08:13 WIB
Kabid-Peternakan-Distanhut-Anambas,-Ir-Asri-Anamarta.jpg Honda-Batam
Kepala Bidang Peternakan Distanhut Anambas, Ir Asri Anamarta.

ANAMBAS, batamtoday - Minimnya populasi ternak unggas di Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya ayam dan itik, perlu mendapat perhatian serius untuk pengembangan ke depan. Sehingga kebutuhan masyarakat tidak lagi dipasok dari luar Anambas.


Dari data yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Pemkab Anambas, jumlah itik di tujuh kecamatan yang ada di Anambas hanya berkisar 796 ekor. Sedangkan ayam pedaging berkisar kurang lebih 23.747 ekor yang dipanen selama tahun 2012, dan jumlah ayam buras 13.496 ekor.

"Populasi ternak unggas di Anambas masih perlu dikembangkan lagi karena selama ini masyarakat masih dominan membeli ayam dari luar, seperti dari Tanjungpinang dan Batam," ujar Kepala Bidang Peternakan Distanhut Anambas, Ir Asri Anamarta, kepada portal ini, Rabu(5/12/2012).

Sementara untuk ayam petelur, kata Asri, belum bisa ditemukan di Anambas. Kerena belum ada satu pun pengusaha di ketujuh kecamatan yang berspekulasi untuk memelihara ayam petelur.

"Sehingga untuk produksi ayam petelur dalam satu tahun ini nol. Diperkirakan hal ini yang membuat harga telur menanjak beberapa waktu lalu, karena untuk mencukupi kebutuhan masyarakat harus mendatangkan telur dari luar daerah, seperti dari Tanjungpinang," tambahnya.

Untuk ternak itik, meskipun jumlahnya hanya 796 ekor namun tersebar merata di setiap kecamatan. Namun, petani yang memelihara ayam pedaging hanya ada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Jemaja 11.956 ekor dan Kecamatan Jemaja Timur 11.791 ekor.

"Di Anambas hanya ada dua kecamatan yang menghasilkan ayam pedaging. Sedangkan lima kecamatan lainnya belum ada. Karena itu, hal ini dimanfaatkan oleh pedagang untuk meraup keuntungan dari hasil penjualan daging ayam di pasar," kata Asri.

Lebih lanjut Asri menjelaskan, untuk ayam buras sendiri juga termasuk sedang bila dibandingkan dengan geografis Anambas yang terpisah-pisah oleh pulau. Dari 13.496 ekor tersebut tersebar rata di setiap kecamatan. Dari masing-masing kecamatan, rata-rata terdapat sebanyak hampir 2 ribu ekor.

"Untuk ayam buras termasuk sudah banyak karena rata-rata di setiap kecamatan sudah ada. Kamungkinan pada tahun depan populasi itu juga akan meningkat karena nanti dari Distanhut akan memberikan bantuan ayam yang disejalankan dengan bantuan sapi dan kambing," ungkapnya.