Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

18 Dinyatakan Sembuh

Dinsos Anambas Kirim 23 Penderita Gangguan Jiwa ke RSJ Pekanbaru
Oleh : em/dd
Senin | 03-12-2012 | 15:17 WIB
orang_gila.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

ANAMBAS, batamtoday - Selama tahun 2012, Dinas Sosial Pemkab Anambas telah memberangkatkan sebanyak 23 orang warga Anambas yang menderita gangguan jiwa untuk menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru, Riau. Dan dari 23 orang yang telah dikirim, 18 orang telah kembali ke Anambas dan dinyatakan sembuh.


"Pada 12 November 2012 lalu, kita kembali memberangkatkan sebanyak 7 orang warga Anambas yang menderita gangguan jiwa ke RSJ Pekanbaru. Kita berharap, para penderita ini bisa sembuh seperti penderita yang telah diberangkatkan sebelumnya," kata Kabid Pelayanan Rehabilitasi Dinas Sosial Anambas, Asri, Senin (3/12/2012).

Menurut Nasri, dari data yang ada di Dinas Sosial saat ini ada sebanyak 26 orang warga Anambas yang menderita gangguan jiwa. Dari total tersebut, 18 orang sudah dinyatakan sembuh, 7 orang masih dalam perawatan dan 3 orang lagi dalam daftar tunggu untuk diberangkatkan.

Mereka yang diberangkatkan untuk menjalani rehabilitas ini, karena ditelantarkan oleh pihak keluarga bahkan ada yang dipasung sudah puluhan tahun. Untuk itu, Dinas Sosial Anambas berkomitmen membantu warganya dan membiayai seluruh perawatan pasien hingga sembuh.

"Setiap pengiriman pasien ini kita lakukan secara bertahap. Sebab selain jarak tempuh yang cukup jauh, personil kita untuk menjaga pasien juga terbatas. Kita takutkan dalam perjalanan, pasien mengamuk," katanya.

Selain itu masih kata Nasri, dalam pengiriman pasien beberapa waktu lalu harusnya sebanyak 8 orang. Namun dalam perjalanan penjemputan ke rumah pasien, yang bersangkutan melarikan diri. Bahkan pihak keluarga tidak tahu pasien melarikan diri.

Kedelapan warga yang menderita gangguan jiwa ini diantaranya berasal dari, Kecamatan Jemaja sebanyak tiga orang, Desa Lidi, Desa Piabung, Desa Mengkait dan Desa Batu Ampar masing-masing sebanyak satu orang.

"Rata-rata, penyebab ganguan jiwa yang ada di Anambas dikarenakan mahluk halus serta tindak kekerasan. Kedepan, Dinsos akan data ulang kembali seluruh penderita gangguan jiwa di Anambas. Sebab, program ini akan berlanjut pada 2013 mendatang," kata Nasri.