Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SKTM di Bintan akan Diganti dengan Kartu Sehat dan Pintar
Oleh : hrj/dd
Senin | 03-12-2012 | 14:19 WIB
Bupati-Bintan-Ansar-Ahmad-S.gif Honda-Batam
Bupati Bintan Ansar Ahmad.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Bupati Bintan Ansar Ahmad mengatakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dengan Kartu Sehat dan Pintar, karena melihat dari perkembangan dalam pengurusan SKTM selama ini, terkesan harus melalui proses panjang dan  menghambat kebutuhan masyarakat yang mendadak.

"Sudah sering terlambat, warga juga masih banyak yang mengaku sulit untuk mengurus SKTM dan memakan waktu berhari-hari. Belum lagi masih ada kesan warga yang sengaja dipersulit," ungkap Ansar Ahmad kepada batamtoday, di Serikuala Lobam, belum lama ini.

Terkait hal tersebut kata Ansar, rencana pengalihan dari SKTM menjadi kartu sehat dan pintar dimaksudkan untuk memaksimalkan kebutuhan kesehatan masyarakat terkait pelayanan. Selain itu, kartu tersebut nantinya tidak hanya untuk kesehatan, namun berguna untuk yang lainnya, seperti untuk pendidikan.

"Yang jelas manfaat kartu tersebut tidak hanya untuk kesehatan  semata, tapi bisa untuk pendidikan dan lainnya. Terkait masalah nama kartu yang akan dikeluarkan untuk masyarakat tersebut, nanti akan dibahas, agar lebih tepat," katanya.

Lebih jauh kata Ansar, kartu tersebut juga untuk mengantisipasi bagi warga yang belum tercover dalam program Jamkesmas, dimana dari data BPS sejauh ini ada sekitar 7.000 orang yang sudah terdaftar dalam program Jamkesmas.

Sementara itu, Iskandar, warga Desa Teluksasah mengatakan dalam pelayanan  di Rumah sakit juga memang berbeda antara Jamkesmas dan Jamkesda. Untuk program Jamkesmas tidak pernah bermasalah dengan obat. Sebaliknya, untuk Jamkesda justru pihak RS mengatakan selalu kehabisan obat dan terpaksa membeli di apotik.

"Menjadi masalah adalah pendataannya, karena realisasi di lapangan justru ada warga yang lebih miskin dan memilki penyakit lebih parah justru tidak terdaftar dalam program Jamkesmas," katanya. 

Sehingga kalau memang bupati Bintan merencanakan program tersebut, memang sudah baik, namun tidka cukup dengan program saja. Karena di lapangan juga perlu pengawasan, sehingga program bsia benar-benar berjalan sesuai dengan tujuannya.