Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dubes Palestina Akui Indonesia Berperan Terdepan Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
Oleh : ant/si
Sabtu | 01-12-2012 | 09:44 WIB
Dubes_Palestina.jpg Honda-Batam

Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi

YOGYAKARTA, batamtoday - Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengakui peran Indonesia sebagai negara terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan zionis Israel.



"Bahkan isu Palestina menjadi isu pertama yang dibahas dalam politik luar negeri Indonesia," katanya pada seminar `Peranan Indonesia atas Perjuangan Kemerdekaan Palestina` di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kemarin.

Bahkan, menurut dia, melalui Menteri Luar Negeri Indonesia selalu menyampaikan dukungannya dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan karena isu agama, konflik Palestina dan Israel bukanlah isu agama. Konflik itu terjadi karena penjajahan Israel atas Palestina," katanya.

Ia mengatakan Indonesia memberikan dukungan terhadap Palestina karena memiliki sejarah yang sama dalam penjajahan. Israel ingin memusnahkan masyarakat Palestina dengan membangun rumah-rumah Israel di wilayah Palestina.

Lebih dari 750.000 rakyat Palestina menjadi pengungsi di negaranya sendiri, lebih dari 532 desa dan kota di Palestina dihancurkan secara menyeluruh dan diganti dengan bangunan-bangunan Israel.

"Kami hanya ingin tinggal di tanah kelahiran kami Palestina, mendapatkan kemerdekaan dan hidup damai tanpa perang. Perjuangan Palestina untuk mencapai kemerdekaannya akan sia-sia tanpa bantuan dari Indonesia," katanya.

Plh Direktur Timur Tengah Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Ratu Silvy Gayatri mengatakan Indonesia akan tetap konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Hal itu, menurut dia, berdasarkan amanat konstitusi, yakni Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.

"Selain itu juga berdasarkan pengalaman pahit Indonesia yang mengalami penjajahan selama ratusan tahun," katanya.