Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DBD Mewabah, Warga Patungan Lakukan Fogging
Oleh : kli/dd
Jum'at | 30-11-2012 | 14:30 WIB

BATAM, batamtoday - Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Batam semakin mewabah, khususnya di daerah Seibeduk. Warga Puri Agung, Seibeduk, yang mulai resah akibat DBD ini, terpaksa patungan untuk melakukan fogging atau pengasapan.


Warga mengumpul uang sebesar Rp 8 ribu per kepala keluarga (KK) untuk sekali fogging. Hal ini dilakukan secara rutin setiap bulannya. Pasalnya, fogging dari Dinas kesehatan Batam sudah jarang dilakukan.

"Dinkes Batam tak mau lagi lakukan fogging ke perumahan. Dari pada terjangkit DBD, warga berinisiatif sendiri kumpul uang untuk fogging," terang Dody, salah satu warga perumahan Puri Agung, Jumat (30/11/2012) siang.

Informasi yang dihimpun batamtoday di lapangan, fogging yang dulunya rutin dilakukan Dinkes Batam ke setiap perumahan, kini sudah tak pernah lagi. Terakhir, fogging dilakukan pada bulan Oktober 2012, itu pun tidak merata.

Tingginya angga penderita DBD di Kota Batam, menurut data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah sejak Januari sampai dengan Nopember 2012, tercatat 72 pasien rawat inap. Sementara, pasien rawat jalan yang juga penderita DBD ringan, jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah rawat inap.

Belum lama ini, data dari Puskesmas Seibeduk, penderita DBD yang datang berobat sudah mencapai tujuh orang. Sehingga, fogging terpaksa harus dilakukan secara rutin.

Selain fogging, beberapa hal yang juga harus dilakukan warga untuk pembasmian DBD ini yakni 3M (Menguras, Mengubur dan Menutup). Pola 3M ini dilakukan untuk sejumlah barang maupun perabot rumah yang dapat menampung genangan air.