Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Tegaskan Komitmen Wujudkan Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan di SEAMEC ke-53
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 04-07-2025 | 13:08 WIB
Wamen-Atip1.jpg Honda-Batam
Wamendikdasmen Atip Latipulhayat, saat menghadiri 53rd SEAMEO Council Conference (SEAMEC) yang berlangsung pada 1-2 Juli 2025 di Jerudong, Brunei Darussalam. (Foto: Kemendikdasmen)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Indonesia, Atip Latipulhayat, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memimpin transformasi pendidikan berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri 53rd SEAMEO Council Conference (SEAMEC) yang berlangsung pada 1-2 Juli 2025 di Jerudong, Brunei Darussalam.

SEAMEC merupakan forum rutin dua tahunan yang mempertemukan para Menteri Pendidikan negara anggota Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), guna merumuskan kebijakan dan kerja sama strategis di bidang pendidikan.

"Indonesia tetap berkomitmen menyelaraskan sistem pendidikan nasional dengan prioritas SEAMEO, mulai dari penguatan pendidikan anak usia dini hingga mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan abad ke-21," ujar Wamen Atip dalam forum utama, didampingi Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikdasmen, Irsyad Zamjani, demikian dikutip laman Kemendikdasmen.

Wamen Atip mengungkapkan, Indonesia telah memperluas kebijakan wajib belajar menjadi 13 tahun, mencakup pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan menengah atas, sebagai langkah nyata mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas untuk semua.

"Sebagai bentuk dukungan pada prioritas PAUD, Indonesia memimpin penyusunan ASEAN-SEAMEO Joint Roadmap on Early Childhood Care and Education. Kami mengajak seluruh negara anggota SEAMEO untuk bersama-sama membangun kerangka kerja regional demi memastikan PAUD yang berkualitas dan inklusif di Asia Tenggara," paparnya.

Dalam rangka menyiapkan generasi muda menghadapi perkembangan teknologi, Wamen Atip menjelaskan bahwa Indonesia mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan koding ke dalam kurikulum nasional. "Kami ingin membekali siswa dengan keterampilan untuk menghadapi masa depan, sekaligus menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, menyenangkan, serta mendorong kemampuan berpikir kritis dan kreativitas," jelasnya.

Putra Mahkota Kesultanan Brunei Darussalam, Pangeran Haji Al-Muhtadee Billah, dalam sambutan pembukaannya turut mengapresiasi kontribusi SEAMEO dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Asia Tenggara. Ia berharap SEAMEO terus menjadi organisasi yang relevan dan bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di kawasan.

"Kerja sama dengan SEAMEO telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia. Saya berharap SEAMEO tetap menjadi organisasi yang berdampak dan berperan penting dalam memastikan pendidikan berkualitas untuk semua," ujar Pangeran Haji Al-Muhtadee Billah.

Selain forum utama, Wamen Atip juga menghadiri Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM) ke-7 yang mengusung tema Greening Education. Ia menegaskan pentingnya pendidikan berwawasan lingkungan sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan dan mengajak seluruh negara anggota SEAMEO memperkuat kolaborasi regional.

"Kami meyakini bahwa membangun generasi yang sadar lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus melalui pendekatan sistemik, mulai dari kurikulum, pelatihan guru, hingga budaya sekolah yang berkelanjutan. Program Adiwiyata di Indonesia, yang kini menjangkau lebih dari 28.000 sekolah, menjadi bukti komitmen kami," tuturnya.

Partisipasi aktif Indonesia dalam SEAMEC ke-53 memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penggerak utama transformasi pendidikan di Asia Tenggara, yang adaptif terhadap tantangan global dan tetap responsif terhadap konteks nasional.

Sementara itu, dalam SEAMEO Council’s Commitment to Action, seluruh negara anggota sepakat memperkuat kerja sama regional, termasuk mengintegrasikan pendidikan berwawasan lingkungan ke dalam kebijakan dan kurikulum, meningkatkan kapasitas guru, memperluas akses pendidikan hijau bagi kelompok rentan, serta mengembangkan advokasi pemantauan program pendidikan hijau.

Komitmen ini menjadi langkah nyata SEAMEO dalam membekali generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai hidup berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada aksi iklim di tingkat lokal, regional, dan global.

Editor: Gokli