Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Distanhut Anambas Distribusikan 105 Sapi di 7 Kecamatan
Oleh : em/dd
Selasa | 20-11-2012 | 08:33 WIB
PPTK-Pengadaan-105-sapi-Asri-memberikan-ternak-kepada-masyarakat.jpg Honda-Batam
PPTK Pengadaan Sapi Asri menyerahkan sapi ternak kepada-masyarakat

ANAMABAS, batamtoday - Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkab Anambas mendistribusikan 105 sapi ternak, yang didatangkan dari Lampung, kepada 35 KK di 7 kecamatan yang ada di Anambas. Setiap KK penerima sapi ternak ini mendapat dua sapi betina dan satu jantan.


"Untuk peningkatan khususnya populasi ternak di Anambas, sengaja kita datangkan 105 ekor sapi dari penangkaran sapi di Lampung. Beberapa waktu lalu, ke-105 ekor sapi tersebut telah sampai di Anambas dan langsung kita distribusikan kepada masyarakat," ujar Zarrin Mastur, Kuasa Pengguna Anggaran pengadaan sapi di Distanhut, kepada portal ini, Senin (19/11/2012).

Zarrin menambahkan, dari sebanyak 105 ekor sapi tersebut setiap kecamatan memperoleh 15 ekor sapi yang diberikan kepada 5 kepala keluarga yang sebelumnya telah ditentukan oleh pemerintah melalui kepala desa masing-masing.

"Satu kecamatan memperoleh 15 ekor sapi, berarti 5 kepala keluarga (KK) setiap kecamatan. Setelah sapi ini nantinya mempunyai keturunan, maka anaknya akan diberikan kepada petani lainnya," katanya.

Dalam pendistribusian sapi tersebut, kata Zarrin, pihaknya langsung turun ke lapangan bersama dengan perusahaan pengadaan sapi. Pertama sapi didistribusikan di Desa Kuala Maras, Impul, Telaga Kecil, Air Ngangak, Siantan Tengah, Bayur, Palmatak dan Desa Temburun di Kecamatan Siantan.

"Perusahaan pemenang lelang langsung mendistribusikannya ke setiap desa di 7 kecamatan didampingi oleh Distanhut Pemkab Anambas," katanya.

Setelah pendistribusian sapi, lanjut Zarrin, Distanhut akan tetap mengontrol perkembangan 105 ekor sapi yang diberikan kepada petani. Tiga hari pertama, Distanhut akan memberikan obat kepada ternak karena keadaan sapi tiba di Anambas kurang sehat.

"Karena jarak tempuh yang jauh, sapi-sapi tersebut ada yang diare dan stress. Sebulan kemudian, kita tetap melakukan kontrol dengan memberikan vitamin. Kita juga meminta petani yang menerima agar memperhatikan kesehatan ternak yang kita berikan," katanya.

Jika ada keluhan atau ternak bantuan yang diberikan sakit, tim dari Distahut akan turun ke lapangan. "Kita menunggu laporan perkembangan sapi dari masyarakat sehingga benar-benar ternak tersebut bisa berkebang biak dengan baik," katanya.