Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kota Berbasis TOD, Target 8 Persen di 2029
Oleh : Redaksi
Rabu | 25-06-2025 | 11:28 WIB
RI-JICA.jpg Honda-Batam
Penandatanganan MoM antara Pemerintah Indonesia yang diwakili Deputi Rudy dan JICA Indonesia yang diwakili oleh Chief Representative Sachiko Takeda, menandai komitmen bersama untuk mendorong kota yang ringkas, layak huni, dan terhubung. (Foto: Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Salah satu upaya menggapai visi Indonesia Emas 2045, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8% pada tahun 2029.

Salah satu strategi kunci untuk mencapai target ambisius ini adalah transformasi tata ruang dan pembangunan kota berkelanjutan melalui pendekatan Transit Oriented Development (TOD).

"TOD menjadi pendekatan strategis untuk menjadikan kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, hijau, dan berbudaya. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi integrasi antara transportasi dan tata ruang," ujar Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, saat membuka The Final JCC Meeting of JUTPI-3 di Jakarta, Selasa (24/6/2025), demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Pertemuan tersebut membahas hasil akhir program Jakarta Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI-3), sebuah kerja sama teknis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang melalui JICA yang telah berjalan sejak 2022. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengembangan kawasan TOD di wilayah Jabodetabek.

Tiga keluaran utama dari program JUTPI-3 meliputi: perumusan kebijakan pengembangan kawasan TOD, penguatan koordinasi antarlembaga, serta rencana pengembangan TOD pada tiga lokasi percontohan yakni Blok M, Depok Baru, dan Bekasi Barat.

Sebagai bentuk konkret komitmen Pemerintah, Deputi Rudy menyebutkan bahwa Tim Koordinasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Berorientasi Transit (TUPC Team) telah dibentuk melalui SK Deputi Nomor 3 Tahun 2025. "Tim ini akan memperkuat tata kelola dan menjamin keberlanjutan implementasi TOD secara lintas sektor dan wilayah di Jabodetabek," jelasnya.

Dalam forum tersebut juga dibahas tiga langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan program TOD pasca JUTPI-3, yakni: tindak lanjut hasil JUTPI-3 oleh Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), integrasi perencanaan lintas sektor melalui regulasi nasional, dan pemanfaatan Dasbor Jaringan Angkutan Umum Masa Depan yang telah dikembangkan selama program berlangsung.

"Kami berharap semangat TOD tidak hanya hidup dalam kelembagaan, tetapi juga tertanam dalam praktik pembangunan kota kita ke depan," tutup Deputi Rudy.

Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan Minutes of Meeting (MoM) antara Pemerintah Indonesia yang diwakili Deputi Rudy dan JICA Indonesia yang diwakili oleh Chief Representative Sachiko Takeda, menandai komitmen bersama untuk mendorong kota yang ringkas, layak huni, dan terhubung.

Editor: Gokli