Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Prabowo Diundang Hadiri KTT G7 2025, Kanada Apresiasi Kepemimpinan Indonesia
Oleh : Redaksi
Senin | 09-06-2025 | 14:48 WIB
Prabowo-Telepon.jpg Honda-Batam
Presiden Prabowo Subianto, menerima undangan resmi untuk menghadiri KTT G7 tahun 2025 di Kananaskis, Alberta, Kanada, dalam sambungan telepon pada Jumat, 6 Juni 2025. (Foto: Setkab)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney, secara resmi mengundang Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) yang akan digelar di Kananaskis, Alberta, Kanada, pada pertengahan Juni 2025. Undangan ini menjadi sinyal kuat pengakuan dunia terhadap posisi strategis Indonesia di kancah global.

Undangan tersebut disampaikan secara tertulis sekaligus langsung oleh PM Mark Carney melalui komunikasi pribadi kepada Presiden Prabowo pada Jumat (6/6/2025).

"Presiden Prabowo Subianto menerima undangan untuk menghadiri KTT G7 tahun 2025 di Kanada, yang akan berlangsung pertengahan Juni ini di Kananaskis, Alberta," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangan resminya, Senin (9/6/2025).

Teddy menambahkan, selain melalui dokumen resmi, PM Kanada juga menyampaikan undangan itu secara langsung dalam percakapan via telepon dengan Presiden Prabowo. Dalam kesempatan tersebut, PM Carney menyatakan apresiasi terhadap kepemimpinan Prabowo, serta menyampaikan harapannya agar Indonesia hadir sebagai tamu kehormatan di forum G7.

"Dalam percakapan telepon, Perdana Menteri Mark Carney menyampaikan penghargaan atas kepemimpinan Presiden Prabowo dan berharap beliau dapat menghadiri forum G7 sebagai bentuk partisipasi Indonesia dalam dialog global," lanjut Teddy.

G7 merupakan forum informal yang terdiri dari tujuh negara ekonomi terbesar di dunia -yakni Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa sebagai mitra tetap. Forum ini menjadi panggung penting bagi pemimpin dunia dalam merumuskan kebijakan bersama terkait isu-isu strategis, seperti ekonomi global, perubahan iklim, dan dinamika geopolitik.

"Group of Seven adalah kelompok negara maju yang rutin bertemu setiap tahun untuk membahas persoalan-persoalan besar dunia seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas keuangan internasional, dan isu geopolitik," jelas Seskab Teddy.

Menurut Teddy, kehadiran Indonesia sebagai tamu kehormatan dalam pertemuan bergengsi tersebut mencerminkan pengakuan internasional terhadap pengaruh Indonesia di kawasan Indo-Pasifik, serta kontribusinya terhadap perdamaian dan stabilitas global.

Editor: Gokli