Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kaki Kuku Bisa Bicara Kanker Paru
Oleh : Tunggul Naibaho/GSBS
Rabu | 09-03-2011 | 10:01 WIB

Seorang dokter, biasanya, untuk mengetahui risiko seseorang terhadap penyakit kanker paru, memulai diagnosisinya dengan menanyakan riwayat merokok pasienya  tersebut . Namun demikian, jawaban sang pasien, bisa jadi bukanlah sumber data yang akurat, karena riwayat merokok seseorang tidak lagi dapat dijadikan patokan kerentanan seorang atas penyakit kanker paru-paru.

 

 

Kini peneliti menemukan sumber data lain yang lebih akurat untuk mengetahui risiko kanker paru, yaitu dengan melalui potongan kuku kaki.

Dari penelitian terungkap bahwa pria dengan tingkat nikotin yang tinggi pada kuku kaki mereka, ternyata 3,5 kali lebih rentan terhadap kanker paru. Dan hasil ini tidak dipengaruhi oleh riwayat merokok mereka, karena orang yang sedikit merokok atau bahkan tidak pernah merokok pun bisa saja menghirup nikotin lebih banyak.

Lalu kenapa kuku kaki yang dijadikan indikator? Kata peneliti, kuku jempol itu tumbuh dengan lambat sehingga kadar nikotin yang terkandung di dalamnya relatif lebih stabil dibandingkan dengan yang terdapat pada air ludah ataupun air seni.

Nikotin sendiri sebenarnya bukanlah zat penyebab kanker. Kadar nikotin dijadikan patokan karena diasumsikan bila kadarnya tinggi maka tingkat paparan terhadap bahan karsinogen yang terdapat di dalam rokok pun akan besar pula.

Kadar nikotin di dalam tubuh dapat dijadikan biomarker paparan terhadap rokok (tembakau). Dan dengan mengetahui kadar nikotin yang ada di dalam tubuh maka diharapkan seseorang dapat lebih termotivasi untuk berhenti merokok ataupun lebih berhati-hati lagi terhadap paparan asap rokok karena menjadi perokok pasif.