Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wamenkes Dorong Eliminasi Kanker Serviks melalui Vaksinasi dan Skrining Nasional
Oleh : Redaksi
Senin | 28-04-2025 | 15:24 WIB
prof-dante.jpg Honda-Batam
Wamenkes Prof Dante Saksono Harbuwono. (Foto: Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dante Saksono Harbuwono, menyoroti tingginya angka kasus kanker serviks di Indonesia dalam diskusi bertajuk 'Reafirmasi Komitmen Eliminasi Kanker Serviks', Rabu (24/4/2025). Ia menyampaikan keprihatinan atas prevalensi kanker serviks yang saat ini menjadi jenis kanker terbanyak kedua di Tanah Air.

Setiap tahun, lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks terdeteksi di Indonesia. Ironisnya, sekitar 70 persen kasus baru diketahui dalam stadium lanjut, sehingga memperbesar risiko kematian.

"Diskusi ini saya harapkan dapat memperkaya sudut pandang, menghasilkan solusi inovatif, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor, baik dari pemerintah, swasta, praktisi kesehatan, hingga masyarakat," ujar Prof Dante, demikian dikutip laman Kemenkes.

Wamenkes menegaskan rendahnya tingkat deteksi dini menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kematian akibat kanker serviks. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah memprioritaskan upaya promotif dan preventif, khususnya melalui program vaksinasi HPV dan pemeriksaan skrining rutin.

Sebagai langkah konkret, Kementerian Kesehatan telah merancang Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks dengan fokus pada tiga pilar utama. Pilar pertama, vaksinasi HPV ditargetkan untuk anak perempuan dan laki-laki usia 15 tahun. Pilar kedua, skrining HPV DNA difokuskan pada perempuan usia 39 tahun. Pilar ketiga, perempuan yang terdiagnosis kanker serviks invasif harus mendapatkan penanganan medis sesuai standar.

"Jika ketiga strategi ini dijalankan secara menyeluruh dan terintegrasi, saya yakin Indonesia mampu menurunkan angka kematian dan mencapai eliminasi kanker serviks," tegas Prof Dante.

Mulai 2025, pemerintah akan mengintegrasikan layanan skrining HPV DNA ke dalam program pemeriksaan kesehatan gratis nasional. Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan deteksi dini dan mencegah perkembangan penyakit ke tahap yang lebih parah.

Namun, Prof Dante mengakui masih ada tantangan besar, terutama dalam menjangkau wilayah terpencil dan kepulauan yang minim fasilitas kesehatan. Sebagai solusi, Kementerian Kesehatan akan membangun laboratorium pendukung di seluruh kabupaten dan kota, guna mempercepat proses diagnosis.

Selain itu, evaluasi layanan di tingkat Puskesmas akan dilakukan untuk memastikan pemeriksaan kanker serviks menjadi layanan rutin yang efektif, terjangkau, dan merata bagi seluruh masyarakat.

Editor: Gokli