Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia-AS Percepat Negosiasi Tarif, Targetkan Kesepakatan dalam 60 Hari
Oleh : Redaksi
Senin | 21-04-2025 | 10:24 WIB
RI-USTR.jpg Honda-Batam
Tim Teknis dari Indonesia melakukan pertemuan lanjutan dengan Tim Teknis USTR pada Jumat (18/4/2025). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat mempercepat langkah teknis dalam proses negosiasi tarif perdagangan, menyusul pertemuan tingkat menteri antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan United States Trade Representative (USTR) yang dipimpin oleh Ambassador Jamieson Greer pada Kamis (17/4/2025).

Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tingkat tinggi tersebut, Tim Teknis dari Indonesia langsung melakukan pertemuan lanjutan dengan Tim Teknis USTR pada Jumat (18/4/2025). Pertemuan ini menandai dimulainya pembahasan teknis secara intensif untuk merumuskan mekanisme, format, dan jadwal negosiasi, dengan target penyelesaian dalam waktu 60 hari ke depan.

"Negosiasi ini diarahkan untuk menyepakati isu-isu kunci dalam tenggat 60 hari, sehingga masih tersedia waktu 30 hari tambahan dari total 90 hari masa penundaan tarif untuk pelaksanaan hasil kesepakatan," ujar Menko Airlangga sebagaimana disampaikan oleh tim teknis, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Dalam pertemuan teknis tersebut, kedua pihak membahas berbagai usulan dan permintaan, termasuk penyusunan working document yang memuat substansi dan cakupan negosiasi. Pihak AS merespons positif usulan Indonesia dan tengah menyiapkan rancangan awal dokumen kerja tersebut.

Isu-isu utama yang dibahas meliputi hambatan non-tarif seperti perizinan impor, perdagangan digital, bea masuk atas transmisi elektronik (Customs Duties on Electronic Transmissions), pemeriksaan pra-pengapalan (pre-shipment inspections), serta kebijakan local content. Selain itu, pembahasan juga mencakup pengaturan tarif resiprokal, tarif sektoral, tarif dasar, dan akses pasar.

Mengenai mekanisme negosiasi, kedua pihak sepakat untuk segera menyusun struktur dan tahapan pembahasan, termasuk menyusun posisi bersama guna mengoptimalkan sisa waktu yang tersedia. Dialog lebih lanjut dijadwalkan berlangsung secara intensif dalam waktu dekat.

Delegasi teknis Indonesia terdiri atas perwakilan kementerian dan lembaga terkait, yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi (Kemenko Perekonomian), Dirjen Amerika dan Eropa (Kemenlu), Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional (Kemendag), Kepala Badan Kebijakan Fiskal (Kemenkeu), perwakilan Dewan Ekonomi Nasional (DEN), serta Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC.

Dengan landasan kerja sama dan komunikasi yang intens, kedua negara optimistis proses negosiasi akan menghasilkan solusi saling menguntungkan dalam kerangka hubungan dagang yang lebih adil dan seimbang.

Editor: Gokli