Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Negosiasi Tarif dengan Pemerintah AS, Indonesia Tawarkan Pembelian Energi dan Produk Pertanian
Oleh : Redaksi
Senin | 21-04-2025 | 09:24 WIB
nego-tarif.jpg Honda-Batam
Menko Airlangga Hartarto, memimpin Delegasi Republik Indonesia, melanjutkan pembahasan lanjutan dengan United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick di Kantor Departemen Perdagangan AS (Department of Commerce/DoC). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang secara langsung diterima oleh Pemerintah Amerika Serikat dalam rangka negosiasi kebijakan tarif perdagangan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang memimpin Delegasi Republik Indonesia, melanjutkan pembahasan lanjutan dengan United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick, usai bertemu dengan United States Trade Representative (USTR).

Pertemuan tatap muka tersebut digelar di Kantor Departemen Perdagangan AS (Department of Commerce/DoC), menyusul komunikasi awal yang telah dilakukan melalui Zoom Meeting pada Kamis (17/4/2025). Pertemuan berlangsung cair dan bersahabat selama lebih dari 90 menit.

Dalam agenda tersebut, Menko Airlangga menyampaikan tawaran konkret dari Indonesia guna menyeimbangkan defisit perdagangan AS, antara lain rencana peningkatan pembelian produk energi seperti minyak mentah (crude oil), gas LPG, dan bensin (gasoline), serta peningkatan impor komoditas pertanian yang dibutuhkan di dalam negeri seperti kedelai, bungkil kedelai, dan gandum.

"Indonesia berkomitmen mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang. Kami menyampaikan apresiasi atas kesediaan Secretary Lutnick menerima kami secara langsung pada fase awal penundaan tarif resiprokal ini," ujar Menko Airlangga, dalam keterangan persnya, Sabtu (19/4/2025).

Selain itu, Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk mempererat kerja sama di bidang critical minerals, mendorong investasi AS di Tanah Air, serta menyelesaikan hambatan perdagangan non-tarif (Non-Tariff Barrier/NTB) yang selama ini menjadi perhatian pelaku usaha Amerika di Indonesia.

Secretary Lutnick menyambut baik komitmen tersebut dan mengapresiasi langkah konkret Indonesia. Ia menyebut usulan Indonesia lebih jelas dan saling menguntungkan dibanding negara lain yang juga mengajukan proposal serupa namun belum mendapat tanggapan dari otoritas AS.

"Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan," ujar Lutnick.

Ia juga menyetujui target penyelesaian negosiasi dalam kurun waktu 60 hari dan mendorong penjadwalan pembahasan teknis bersama USTR dan DoC segera dilakukan.

Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, serta pejabat Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Perdagangan.

Editor: Gokli