Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Agro Sumbang Rp 206 Triliun Investasi dan Serap 9,37 Juta Tenaga Kerja
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-04-2025 | 12:24 WIB
Agus-Menperin1.jpg Honda-Batam
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Industri agro di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, menjadikannya sebagai salah satu sektor kunci dalam perekonomian nasional. Dengan dukungan regulasi yang kondusif dan investasi yang meningkat, sektor ini semakin berdaya saing di pasar global.

"Kami optimis sektor agro akan terus berkembang, terutama dengan potensi pasar domestik yang besar yang dapat dioptimalkan oleh industri dalam negeri," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (28/3/2025).

Kementerian Perindustrian mencatat industri agro tumbuh sebesar 5,20 persen pada tahun 2024 dan memberikan kontribusi sebesar 8,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain itu, sektor pengolahan non-migas, yang sebagian besar terdiri dari industri agro, menyumbang 51,81 persen terhadap PDB nasional.

Lebih dari sekadar pertumbuhan ekonomi, industri agro juga berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dengan menyerap lebih dari 9,37 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia. Beberapa subsektor utama yang berkontribusi besar dalam industri ini meliputi industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur.

Meski demikian, industri agro menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi global, dan dampak perubahan iklim. "Kebijakan yang adaptif serta penerapan inovasi teknologi menjadi kunci dalam mengantisipasi tantangan tersebut. Dukungan dari pemerintah dan investasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjaga daya saing sektor ini," jelas Menperin.

Dalam perdagangan internasional, industri agro mencatat kinerja positif dengan nilai ekspor mencapai USD 67,08 miliar dan volume ekspor sebesar 67,07 juta ton pada tahun 2024. Produk makanan dan minuman olahan menjadi kontributor utama dengan nilai ekspor sebesar USD 41,4 miliar. Menperin menekankan pentingnya keseimbangan antara ekspor dan impor untuk menjaga keberlanjutan industri agro di tengah persaingan global.

Sementara itu, investasi di sektor agro terus tumbuh dengan realisasi investasi mencapai Rp 206,3 triliun, terdiri dari Rp 126 triliun modal asing dan Rp 80,4 triliun modal dalam negeri. "Ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang industri agro di Indonesia," tegas Agus.

Menperin mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam menjaga pertumbuhan industri agro agar tetap berkelanjutan dan kompetitif di tengah dinamika global. "Dengan kerja sama yang solid, industri agro Indonesia dapat terus berkembang, berdaya saing tinggi, dan mampu beradaptasi dengan tantangan global yang semakin kompleks," pungkasnya.

Editor: Gokli