Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perairan Selat Malaka Masih Rawan
Oleh : hz/dd
Kamis | 08-11-2012 | 13:25 WIB
selat_malaka.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Selat Malaka.

BATAM, batamtoday - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Sadiman SE menegaskan di wilayah bagian barat Indonesia terutama di perairan Selat Malaka masih rawan aksi kejahatan di laut, seperti perompakan.


"Meski mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, namun aksi perompakan masih kerap terjadi di Selat Malaka," kata Sadiman usai pelantikan Guskamlabar di Lanal Batam, Kamis (8/11/2012).

Pengawasan kapal yang beroperasi di perairan Indonesia akan ditingkatkan. Kalau selama ini masih banyak kejadian, kapal asing melakukan kegiatan terlarang, seperti perompakan dan menangkap ikan secara tidak sah (illegal fishing), dan tidak dapat diawasi, ke depan pengawasan lebih mudah dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih.

Sementara di perairan Natuna yang dijadikan lahan bagi pelaku ilegal fishing juga mengalami penurunan, sebab pihak angkatan laut kerap melakukan patroli dan menempatkan personil di daerah yang terkenal tempat surganya biota laut di Indonesia ini.

Dua kasus kejahatan yang sangat menonjol di perairan Indonesia ini bahkan telah dijadikan perhatian serius bagi pemerintah. Untuk itu, lanjut Sadiman demia menjalankan amanat negara, pihaknya akan terus melakukan penambahan armada kapal, salah satunya untuk wilayah Barat dari Sabang hingga penghujung Kalimantan.

Penambahan armada kapal yang dimaksud adalah dengan melakukan rotasi antar wilayah sesuai kebutuhan, sebab saat ini kondisi kapal-kapal perang di Indonesia cukup baik.

Selain itu, peranan intelijen juga tak kalah penting karena pengamanan wilayah bukan hanya dilakukan dengan patroli di laut.

"Peran Intelijen yang lebih kita kedepankan, sebab jika hanya mengandalkan patroli tak cukup untuk mengawasi wilayah Indonesia yang luas ini," pungkasnya.