Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekjen DPR Nilai Renovasi Ruangan Anggota Sudah Sesuai Mekanisme
Oleh : si
Rabu | 07-11-2012 | 20:15 WIB
nining-dpr-1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Sekjen DPR Nining Indra Saleh

JAKARTA, batamtoday - Sekretrariat Jenderal DPR RI akan melakukan renovasi atas ruang kerja anggota DPR di Gedung Nusantara I DPR dengan anggaran Rp 6,2 miliar.


Anggaran itu, menurut Sekjen DPR Nining Indra Saleh,  sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku, dimana anggaran yang disiapkan untuk satu ruangan maksimal Rp50 juta. Di samping itu, besaran anggaran yang dikeluarkan tergantung pada jenis dan tingkat kerusakannya.

"Kalau renovasi ruangan terkait kerusakannya kita masksimal 50 juta per ruangan tergantung tingkat kerusakannya. Itu sudah ada data di LPSE. Juga ada mekanisme di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). Nanti akan diaudit oleh BPK. Apa betul itu sesuai dengan HPS pemerintah itu ada lembaga sendiri yang mengaudit," tandas Sekjen DPR RI Nining Indra Saleh kepada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (7/11).

Menurutnya, anggaran yang disiapkan untuk satu ruangan maksimal Rp 50 juta tergantung pada tingkat kerusakannya. Kalau renovasi ruangan terkait kerusakannya kita masksimal 50 juta per ruangan tergantung tingkat kerusakannya. 

Dan, itu sudah ada datanya  di LPSE. Saat ini kata Nining, proyek perbaikan itu masih dalam tahap tender, dan akhir November diharapkan sudah ada pemenangnya dan bisa segera menyelesaikan proyek hingga akhir Desember.

"Realisasinya diharapkan minggu keempat November udah ada pemenangnya dan dikerjakan. Kita melihat masih cukup (waktu), kita sudah ada langkah antisipasi agar tepat waktu. Kita minta mereka ketat dan tepat waktu. Targetnya 31 Desember kita harus selesai, nanti kan ada pernyataan kesanggupan dan masa pemiliharaan sekitar 3 bulan kalau ada kekurangan,"  pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan data dokumen lelang yang dimiliki Fitra, keenam proyek yang dalam masa lelang tersebut adalah: 1. Penggantian pagar batas dengan Taman Ria, Rp 1.023.211.000 (per 30 November), 2. Renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR RI Rp 1.406.291.000 (per 22 November), 3. Perbaikan ruang kerja anggota di Gedung Nusantara I DPR RI, Rp 6.267.286.000 (per 27 November).

4. Pengadaan tenaga keamanan pada Setjen DPR, Rp 13.168. 706.600,-. 5. Perbaikan waterproofing lantai 3 dan 4 gedung Nusantara I DPR, Rp 729.724.000,-. 6. Pengadaan mesin foto copy kecepatan tinggi untuk masing-masing,-. sekretariat fraksi, Rp 1.667.500.000, dan sehingga total Rp 24.272.718.600,-.

Namun, jumlah proyek yang disebutkan FITRA diatas dibantah oleh Nining. Menurutnya hanya ada 3 proyek, bukan 6 sebagaimana disebut FITRA. Tapi kata Nining itu tidak benar. 

"Nggak ada (6 proyek senilai Rp 24 miliar), yang ada di LPSE ada 3 proyek. Kegiatan renovasi ruangan anggota, pagar pembatas dan toilet. Ini sudah dalam anggaran 2012," ujarnya.

Dalam catatan Fitra, sebenarnya renovasi toilet gedung Nusantara I DPR sempat dibatalkan pada tahun 2011 lalu. Namun angka renovasi toilet ternyata dilanjutkan pada akhir tahun 2012 ini. Sementara rencana renovasi gedung baru DPR ini menjadi sorotan, setelah akhir tahun 2011 lalu DPR menghabiskan Rp 20 miliar untuk merenovasi ruang rapat Badan Anggaran DPR.

"Padahal pada tahun 2011, renovasi toilet sudah sempat ditolak oleh publik, kok bisa lupa para anggota DPR dan staf Sekjend DPR. Dan untuk perbaikan ruang kerja anggota di Gedung Nusatara I DPR RI yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 6,2 miliar, berarti anggota dewan untuk tahun 2013 mempunyai ruangan baru dong,"  tegas Uchok.