Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kolaborasi RSJPDHK dan King Salman Humanitarian Centre Sukses Tangani 38 Operasi Jantung Bawaan
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 31-01-2025 | 15:24 WIB
operasi-jantung.jpg Honda-Batam
RSJPDHK bersama King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR), berhasil melakukan 38 operasi jantung bawaan dalam waktu 10 hari. (Foto: Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) bersama King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) berhasil melakukan 38 operasi jantung bawaan dalam waktu 10 hari.

Selain memberikan layanan medis bagi pasien, kolaborasi ini juga menjadi momentum penting dalam transfer ilmu dan peningkatan kapasitas dokter spesialis jantung di Indonesia.

Sebagai Pusat Kardiovaskular Nasional, RSJPDHK mendapat pendampingan langsung dari tim medis KSR yang terdiri dari dokter spesialis jantung, dokter bedah jantung anak, anestesiolog, intensivist, serta perawat bedah. Proses ini memungkinkan dokter Indonesia memperdalam keterampilan dalam menangani kasus jantung bawaan kompleks yang membutuhkan keahlian tingkat tinggi.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan kerja sama ini tidak hanya meningkatkan jumlah pasien yang tertangani, tetapi juga berkontribusi dalam penguatan sistem layanan jantung nasional. "Dokter-dokter Indonesia tidak hanya menyaksikan prosedur medis canggih, tetapi juga terlibat langsung dalam operasi kasus jantung bawaan yang sulit. Ini adalah investasi besar bagi sistem kesehatan kita," ujar Budi dalam konferensi pers di RSJPDHK, Kamis (30/1/2025), demikian dikutip laman Kemenkes.

Dari 38 operasi yang dilakukan, 75% di antaranya merupakan kasus jantung pediatrik kompleks, yang membutuhkan teknologi canggih dan keahlian tinggi. Dengan pendampingan dari tim KSR, dokter-dokter RSJPDHK kini lebih siap menangani kasus serupa secara mandiri, sekaligus berbagi ilmu ke 514 rumah sakit jejaring di seluruh Indonesia.

Direktur Utama RSJPDHK, dr Iwan Dakota, menekankan kerja sama ini telah memperkuat peran RSJPDHK sebagai rumah sakit pengampu layanan jantung nasional. "Ini bukan sekadar operasi, tetapi juga bagian dari penguatan sistem kesehatan jantung nasional. Kini, dokter-dokter kami lebih siap menangani kasus jantung pediatrik kompleks, sehingga pasien tidak perlu lagi dirujuk ke luar negeri," kata dr Iwan.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amodi, menegaskan kerja sama ini bukan hanya sebatas operasi medis, tetapi juga menjadi strategi dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi. "Kolaborasi ini adalah wujud nyata komitmen Arab Saudi dalam mendukung sektor kesehatan Indonesia. Tim medis King Salman bekerja sama erat dengan dokter Indonesia untuk memastikan pasien mendapat perawatan terbaik serta berbagi pengalaman dan teknologi," ujar Faisal.

Ke depan, Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program pelatihan dokter spesialis jantung, sehingga lebih banyak tenaga medis yang memiliki keahlian dalam menangani bedah jantung pediatrik kompleks.

"Kami ingin memastikan kerja sama ini terus berkembang, sehingga lebih banyak pasien di daerah bisa mendapatkan layanan berkualitas tanpa harus dirujuk ke luar negeri," tutup Menkes Budi.

Editor: Gokli