Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pascakebakaran Kios Jodoh

Korban Kebakaran Jodoh Bersihkan Lapak
Oleh : Helmi
Senin | 07-03-2011 | 15:43 WIB
Potret_Kebakaran_Jodoh.JPG Honda-Batam

Puing - Potret pasca kebakaran di kios-kios Jodoh pada 6 Maret 2011.(foto:helmi)

Batam, batamtoday - Sedikitnya 12 pemilik lapak/kios di bilangan Jodoh pada Senin 7 Maret 2011 tampak membersihkan ruang usaha masing-masing yang gosong di lalap si jago merah, Minggu 6 Maret 2011 kemarin.

Para pemilik kios terlihat mulai menyingkirkan kayu-kayu broti yang sudah tidak bisa digunakan lagi sekaligus mengepel lapaknya agar dapat ditempati kembali untuk berjualan.

Suhandri (33) salah seorang pemilik saat ditemui batamtoday mengaku tidak menyangka kios tempat mereka berusaha dapat dilalap api, pasalnya sepengetahuan mereka tidak ada aktifitas masak-memasak di lapak-lapak usaha itu. Rata-rata pemilik lapak usaha itu berdagang pulsa, berjualan handycraft (kerajinan tangan) dan lain lain.

Dia mengaku tidak mengetahui persis kejadian saat itu. Namun setelah mendapat laporan dari seorang rekan, Suhandri yang kala itu tengah berada di Batu Aji langsung meluncur ke lokasi dan setibanya, lapak usaha miliknya telah terbakar, meski baru setengah lapak.

"Tapi barang jualan saya habis semua. ya mulai dari nol lagi," kata Suhandri tertunduk.

Kerugian yang harus ditanggung Suhandri akibat kebakaran itu mencapai Rp 5 juta.

Seorang pedagang lain Iwan (28), saat kejadian tidak berada di tempat juga, seluruh barang dagangannya berupa pakaian dan celana yang didatangkan langsung dari Padang (Sumatara Barat) ini habis dilalap si jago merah. Sementara kerugian yang dideritanya belum dapat diketahui.

Pengamatan di lapangan menunjukkan sebagian besar pemilik lapak belum memulai aktifitas berjualannya. Namun hanya satu dua saja yang belum dibersihkan oleh pemiliknya.

Menurut Iwan pihak pemerintah Kota (Pemko) Batam belum berbuat banyak. Pemko Batam hanya baru mendata para korban bencana, belum ada kepastian tentang keberadaan kios-kios mereka selanjutnya.

"Kami baru didata saja, belum ada informasi selanjutnya," ujar Iwan sambil menatap kiosnya yang tinggal puing.

Sebuah posko bagi para korban bencana yang dikelola oleh Taruna Siaga Bencana (TAGANA) terlihat berdiri di dekat lokasi kejadian.

Chandra (37), selaku koordinator TAGANA menyampaikan kegiatan yang mereka lakukan atas dasar kepedulian dan keprihatinan terhadap korban bencana kebakaran tersebut.

"Kami di bawah Dinas Sosial mas, mengumpulkan dana dari masyarakat yang peduli, Hasil dari sumbangan masyarakat tersebut selanjutnya kita salurkan kepada korban bencana kebakaran. Besarannya akan dibagikan menurut besar kecilnya jumlah anggota keluarga". katanya.