Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza dan Bantu Pemulihan Palestina
Oleh : Redaksi
Minggu | 19-01-2025 | 09:04 WIB
menlu_sugiono.jpg Honda-Batam
Menteri Luar Negeri RI Sugiono (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Kesepakatan yang dicapai oleh Hamas dan Israel menjadi langkah awal untuk menuju perdamaian lebih permanen. Kedua belah pihak diharapkan dapat memegang kesepakatan sebaik-baiknya.

"Tadi malam memang ada sedikit dinamika. Hamas dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan terakhir, meski akhirnya perjanjian disepakati," ujar Menteri Luar Negeri RI Sugiono, Sabtu (18/1/2025).

Menlu mengakui pihak ekstrem kanan Israel memang tidak setuju atas perjanjian tersebut. Menteri Keamanan Israel Ben Gvir bahkan mengancam akan mundur dari pemerintahan Netanyahu.

"Tapi intinya saya kemarin menyampaikan kita berharap dua belah pihak memegang kesepakatan itu sebaik-baiknya sehingga kesepakatan perdamaian ini dapat terwujud demi kemanusiaan setelah lebih dari 460 hari," ujarnya.

Menlu mengakui bahwa dukungan terhadap Palestina semakin menguat. Negara yang sebelumnya tidak mendukung sekarang memberikan dukungannya. Tekanan internasional terhadap Israel agar mengakhiri pertempuran kian kencang.

"Ini menjadi langkah awal perdamaian yang permanen. Inti dari penyelesaian masalah ini adalah satu kemerdekaan Palestina, ini intinya," kata Menlu menegaskan.

Hanya saja, Menlu Sugiono tak menampik bahwa menuju kemerdakaan Palestina adala sebuah perjalanan panjang sehingga bukan perkara mudah.

"Dan smoga dalam waktu dua hari ini tidak ada dinamika di detik-detik terakhir, dan kesepakatan itu bisa efektif," ujarnya.

Ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan Indonesia setelah kesepakatan ini berlaku. Indonesia, kata Menlu, siap bantu pemulihan di Gaza, dari mulai pengiriman bantuan kemanusiaan, rekonstruksi, hingga pengiriman pasukan perdamaian.

Indonesia juga siap membantu proses pemulihan trauma bagi anak-anak di Gaza, termasuk memberikan beasiswa bagi pemuda-pemudi Palestina untuk sekolah di tanah air.

"Ini kewajiban kita sebagai komunitas internasional membantu sesuai dengan amanat konstitusi, kita ingin berbuat lebih, tapi kita harus realistis, kita harus punya idealisme," ujarnya.

Menlu menekankan bahwa Indonesia selalu memegang amanat konstitusi dalam perjuangan membela Palesinta. Oleh karena itu, RI meyakini bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

"Inilah mengapa kita membantu Palestina. Kita membantu bebaskan palestina vital karena tersurat dalam konstitusi kita, itu sesuatu yang it goes without saying," katanya menekankan.

Editor: Surya