Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nilai Ekspor Kepri Meningkat, Impor Fluktuatif
Oleh : ah/dd
Jum'at | 02-11-2012 | 11:34 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebesar 1, 48 presen di Agutus 2012, yang jumlahnya mencapai US$ 1.350 juta.


Kenaikan ekspor di Kepri disebakan ekspor migas di bulan tersebut mencapai US$ 590,27 juta atau naik 0,08 persen dibandingkan Juli 2012, sementara untuk ekspor non migas tercatat Agustus 2012 mencapai US$ 760,30 juta atau naik 2,59 persen dibanding bulan sebelumnya.

Ekspor non-migas dengan nilai terbesar adalahan golongan barang berupa, mesin/peralatan listrik, yang totalnya mencapai US$ 243.73 juta, perannya terhadap ekspor non-migas sebesar 32,06 persen.

Sementara itu untuk tujuan ekspor terbesar masih diduduki Singapura di urutan pertama dengan nilai sebesar US$ 861,81 juta, dengan kontribusinya mencapai 63,76 persen.

Adapun sejumlah uraian migas yang diekspor ke luar negeri diantaranya minyak mentah, hasil minyak, gas, sementara untuk non migas ada berupa mesin/peralatan listrik, mesin pesawat, minyak lemak, produk kimia, kendaraan, coklat, barang rajutan dan timah.

"Kita sudah data keseluruhan ekspor Kepri terbesar terjadi di Pelabuhan Udang Natuna, disusul Batu Ampar, Pulau Sambu. Pelabuhan Sekupang, Kabil/Panau, yang mana kelimanya mencapai 94,01 persen," kata kepala BPS Provinsi Kepri Badar SH.

Sementara itu, nilai tukar impor di Provinsi Kepuluan Riau pada Agutus 2012 mencapai US$ 1, 046, 38 juta atau turun 0,81 persen dibanding impor Juli 2012.

Niali impor mengalami naik turun atau tidak stabil, seperti diketahui sesuai data dari BPS Provinsi Kepri, nilai tukar impor migas bulan Agustus mencapai US$ 164,80 juta atau naik 19,68 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sedangkan sektor non-migas mengalami penurunan mencapai US$ 881, 58 juta atau turun sebesar 3,89 persen.

Selama Agutus 2012, impor non-migas terbesar adalah mesin/ peralatan listrik dengan nilai US$ 224, 68 juta atau 25,49 persen dari total impor non-migas.

Sementara negara pemasok terbesar dengan nilai terbesar melakukan pengiriman melalui pelabuhan atau negara Singapura dengan nilai US$ 484,86 juta dengan konstribusi 46, 34 persen.

Untuk pelabuhan pendaratan berlabuh, terbesar di Batu Ampar, Sekupang, Tanjunguban, Kabil/Panau dengan kontribusi sebesar US$ 94,06 persen.