Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kebakaran Hanguskan Tubuh Perempuan Penjual Kue
Oleh : hrj/dd
Selasa | 30-10-2012 | 14:54 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday - Mahaya (57) warga Kampung Pengudang Rt 06 RW 03 Desa Pengudang, Kecamatan Teluksebong Bintan ditemukan oleh  tetangganya sudah tidak bernyawa bahkan bagian kepala sudah menjadi tengkorak dan bagian tubuh lainnya tinggal kerangka usai api melalap rumahnya pada Selasa (30/10/2012) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi.


Basri, tetangga korban yang mengetahui pertama kali kejadian kebakaran tersebut, mengatakan dirinya terbangun karena mendengar ada suara atap yang jatuh. 

"Seperti atap ada yang jatuh, ternyata setelah dilihat rupa rumah ibu itu hampir habis terbakar. dan langsung memanggil tetangga lain meminta pertolongan," ujarnya.

Dalam kondisi api yang masih menyala tersebut, katanya para tetangga berdatangan dan berusaha untuk mencari ibu pemilik rumah yang diketahui tinggal sendiri dirumah tersebut, dari hasil pencarian tersebut ternyata  tubuh korban sudah hangus terbakar. 

Lebih jauh katanya, saat api sedang melalap rumah tersebut memang sangat sulit masyarakat untuk memberikan pertolongan. karena disekitar rumah tersebut sangat sulit untuk mendapatkan air. 

AKP Reonald TS Simanjuntak, Kasat Reskrim Porles Bintan kepada batamtoday mengatakan, kebakaran yang menimpa rumah perempuan yang kesehariannya menjual kue di kampung tersebut, diketahui oleh tetangganya sekitar jam 03.00 Wib dini hari tadi. 

"Tetangganya terbangun karena mendengar suara atap ada yang jatuh. Tetapi setelah dicek ternyata atap rumah korban yang terbakar mulai runtuh. Lantas tetangganya memanggil tetanga lain untuk memberikan pertolongan," ungkapnya.

Dijelaskan saat ditemukan tetangganya yang memberikan pertolongan, tubuh korban memang sudah hangus terbakar dimana bagian kepala sudah menjadi tengkorak dan bagian tubuh lainnya sudah habis terbakar. Tidak lama dari kejadian tersebut jasad korban langsung dilarikan ke Puskesmas Desa Berakit, untuk dilakukan visum. 

Belum diketahui apa penyebab terjadinya kebakaran di rumah korban, namun kata dia, di kampung tersebut listrik menyala hanya hingga jam 24.00 WIB dan setelah listrik mati warga biasanya memakai penerangan dengan lampu tempel atau lilin.