Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Inisiatif Baru Tingkatkan Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara Resmi Diluncurkan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-12-2024 | 13:04 WIB
3-inisiatif-baru.jpg Honda-Batam
Kemendikdasmen melalui SEAMEO CECCEP, dengan dukungan Tanoto Foundation, meluncurkan tiga inisiatif penting guna memperkuat pengembangan anak usia dini di Asia Tenggara, pada Kamis (19/12/2024). (Kemendikdasmen)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) menjadi prioritas penting dalam membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Namun, tantangan besar seperti rendahnya partisipasi pendidikan anak usia dini, akses yang tidak merata, dan kurangnya integrasi teknologi menjadi hambatan signifikan di Indonesia.

Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Southeast Asian Ministers of Education Regional Centre for Early Childhood Care and Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), dengan dukungan Tanoto Foundation, meluncurkan tiga inisiatif penting guna memperkuat pengembangan anak usia dini di Asia Tenggara. Peluncuran ini berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menegaskan pendidikan sejak usia dini hingga jenjang pendidikan dasar merupakan fondasi utama untuk membangun generasi yang kuat dan unggul. "Anak-anak yang mendapatkan pengalaman belajar di PAUD --baik formal maupun nonformal-- memiliki ketahanan mental, intelektual, dan sosial yang lebih baik. Hal ini penting untuk keberhasilan mereka di jenjang pendidikan berikutnya," ujar Abdul Mu'ti, demikian dikutip laman Kemendikdasmen.

Menteri Mu'ti juga menyoroti peran keluarga sebagai pilar utama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia mengapresiasi inisiatif SEAMEO CECCEP yang menyediakan sumber daya, baik dalam bentuk buku maupun aplikasi digital, untuk membantu orang tua meningkatkan komitmen mereka terhadap pendidikan anak usia dini.

Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, menjelaskan tiga inisiatif utama yang diluncurkan:

  1. Risalah Kebijakan dan Laporan Pemetaan Layanan PAUD HI di Asia Tenggara
    Dokumen ini menyediakan analisis mendalam tentang praktik terbaik PAUD HI di Asia Tenggara serta rekomendasi berbasis bukti untuk meningkatkan koordinasi lintas sektoral, inklusivitas, dan keberlanjutan.
  2. Modul Transisi PAUD ke SD untuk Orang Tua
    Modul ini dirancang untuk mempermudah transisi anak dari PAUD ke sekolah dasar, menekankan kesiapan emosional dan sosial, serta menghapus tes masuk sekolah yang bertekanan tinggi.
  3. Aplikasi Mobile "Anaking"
    Platform digital inovatif ini dirancang untuk membantu orang tua memantau pertumbuhan anak, mengakses aktivitas stimulasi, dan mendapatkan informasi pengasuhan terkini.

Inisiatif ini diresmikan oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti dan diserahkan kepada sejumlah lembaga, termasuk Kementerian Koordinator PMK, Bappenas, Kementerian Kesehatan, UNESCO, dan UNICEF.

Head of Policy & Advocacy Tanoto Foundation, Eddy Henry, menekankan pentingnya kerja sama regional di bawah naungan SEAMEO CECCEP. "Kita perlu meningkatkan kolaborasi, berbagi praktik terbaik, dan mengembangkan kerangka kerja regional yang komprehensif untuk mendukung PAUD HI," ujarnya.

Eddy menargetkan peningkatan partisipasi PAUD hingga 70% dan penurunan angka stunting balita di bawah 10% pada tahun 2030 sebagai langkah strategis untuk membangun generasi yang produktif dan kompeten di masa depan.

Melalui peluncuran tiga inisiatif ini, SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation berharap dapat memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini serta mendorong dialog antara pemangku kepentingan. Upaya ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan pada pengembangan anak usia dini di kawasan Asia Tenggara.

Editor: Gokli