Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenperin Dorong Kemitraan Industri Kecil dan Menengah dengan Insentif dan Kolaborasi Strategis
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 13-12-2024 | 13:24 WIB
temu-bisnis.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, pada acara 'Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar' di Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Salah satu langkah strategis yang diusung adalah program link and match yang mempertemukan IKM komponen otomotif dengan industri besar.

Pada acara 'Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar' di Jakarta, Selasa (10/12/2024), Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menggarisbawahi pentingnya kemitraan ini di tengah tantangan berat yang dihadapi industri otomotif.

"Di balik tantangan, selalu ada peluang. Dengan link and match, kita dapat membangun rantai pasok industri yang terintegrasi di dalam negeri," ujar Faisol, demikian dikutip laman Kemenperin.

Faisol juga mengusulkan pemberian insentif bagi industri besar yang berkomitmen mendukung IKM. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan yang berkelanjutan dan mendorong IKM untuk meningkatkan daya saingnya.

"Kolaborasi ini tidak hanya mendukung kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan substitusi impor, tetapi juga memastikan industri dalam negeri menjadi pemimpin pasar di Tanah Air," tambahnya.

Program link and match yang pertama kali diluncurkan pada 2017 kini telah menunjukkan hasil konkret. Sepanjang 2022 hingga 2024, sebanyak 122 IKM telah bermitra dengan 55 Tier-1 Agen Pemegang Merek (APM) otomotif. Tahun ini, acara serupa berhasil menjalin kerja sama antara 57 IKM dengan 28 industri besar melalui penandatanganan 60 Memorandum of Understanding (MoU).

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menyebutkan kolaborasi ini tidak hanya membuka pasar bagi produk IKM, tetapi juga mendorong pelaku usaha untuk 'naik kelas'. "Kami ingin kegiatan ini menjadi ruang konsultasi intensif antara IKM dan supplier APM, sehingga dapat memperluas akses pasar dan memperkuat wawasan industri," jelasnya.

Acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan, seperti workshop yang melibatkan narasumber dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), PT Astra Otoparts Tbk, hingga Lembaga Pembiayaan non-perbankan. Selain itu, digelar pameran komponen otomotif yang menampilkan 39 booth, termasuk produk dari 28 Tier-1 APM dan 57 IKM.

Reni menambahkan, "Pameran ini memberikan peluang bagi IKM untuk melihat langsung produk yang potensial untuk disuplai ke industri besar. Kami juga memberikan penghargaan kepada para stakeholder yang telah mendukung program ini, termasuk Kadin Indonesia, YDBA, dan Pemerintah Kabupaten Tegal."

Wamenperin Faisol Riza menutup acara dengan harapan besar terhadap keberlanjutan program ini. "Semoga hasil dari kemitraan ini dapat direalisasikan dengan baik dan menjadi sinyal kebangkitan industri otomotif nasional," ujarnya.

Dengan komitmen dan kolaborasi yang semakin kuat, Kemenperin berharap program link and match dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, memperkuat rantai pasok dalam negeri, dan membawa IKM otomotif Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Editor: Gokli