Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Kembali Landa Batam

Sopir Agen Gas Akui 'Bermain' dengan Pemilik Pangkalan
Oleh : kli/dd
Senin | 29-10-2012 | 17:20 WIB
sandera-truk-agen.gif Honda-Batam
Warga saat menyandera truk milik agen elpiji di Sagulung.

BATAM, batamtoday - Hary, sopir agen gas elpiji PT Mitra Chandi Abadi mengaku telah 'bermain' dengan pemilik pangkalan "Aghata Indrawati" untuk melakukan penimbunan. Hal ini terpaksa dilakukan karena pemilik pangkalan mau membeli harga tinggi, yakni sekitar Rp 14 ribu per tabung.


"Pemilik pangkalan itu mau beli harga miring, yang penting saya mau beri tabung banyak. Kalau kuotanya emang sudah lebih dari biasanya," aku Hary di sela-sela penggerebekan warga.

Menurut Hary, di luar dari 150 tabung yang sesuai dengan kuota pangkalan, dia juga memberikan ratusan tabung lagi dengan harga per tabung sekitar Rp 14 ribu. Padahal, harga normal dari pihak agen terhadap pangkalan sekitar Rp 12.750 per tabung.

"Kalau yang 150 tabung itu masih harga normal. Diluar itu ratusan tabung lain saya jual dengan harga Rp 14 ribu per tabungnya. Biasalah untuk nambah penghasilan. Kalau mengharapkan gaji, tidak cukup," ungkapnya.

Ironisnya, meski Hary sudah mengakui adanya permainan, pemilik pangkalan masih saja ngotot tak bersalah. Bahkan, masalah harga tersebut pemilik pangkalan membantah.

"Mana ada kami lakukan penimbunan, tak ada harga-haraga miring, jangan fitnah. Semua ini masih sesuai aturan," kata Venty, pemilik Pangkalan Aghata Indrawati di Jalan Duku nomor 79 Kavling Lama, Sagulung.

Di tempat terpisah, Joni, sopir truk milik Pangkalan Aghata Indrawati, mengaku sebanyak 350 tabung yang ada di dalam truk itu akan dibawa ke salah satu tempat. Ratusan tabung tersebut diambil dari gudang Pangkalan Aghata Indrawati.

"Ratusan tabung gas elpiji ini saya ambil dari Pangkalan Aghata Indrawati, dan akan saya bawa," kata Joni tanpa menyebut tempat tujuannya.

Sementara itu, warga yang berada di lokasi mengatakan kalau tabung tersebut tidak diambil dari gudang. Melainkan dipindahkan langsung dari truk agen PT Mitra Chandi Abadi.

"Bohong aja itu, yang dalam truk bodong itu diambil dari mobil agen. Sementara ratusan tabung lagi masih disimpan di dalam gudang pangkalan itu," ujar Kori, seorang warga setempat.

Pantauan batamtoday di lokasi, ada dua truk berwarna merah dengan tulisan PT Mitra Chandi Abadi. Satu truk bernomor polisi BP 9121 DD, dan satunya lagi truk kecil atau pick up bernomor polisi BP 8006 EY. Sementara satu lagi truk, yang diduga milik Pangkalan Aghata Indrawati, adalah truk warna merah polos bernomor polisi BP 9860 DD.

Aparat Kepolisian dari Polsek Sagulung yang turun langsung ke lokasi dugaan penimbunan gas elpiji bersubsidi ini langsung Hary dan Joni beserta Venty, pemilik Pangkalan Aghata Indrawati, ke Mapolsek Sagulung untuk diperiksa. Ketiga truk dengan muatan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram tersebut juga turut dibawa sebagai barang bukti.