Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Ajak Perbankan Perkuat Industri Padat Karya dan UMKM untuk Mendorong Ekonomi Nasional
Oleh : Redaksi
Senin | 09-12-2024 | 10:44 WIB
Rakernas-BCA.jpg Honda-Batam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Rakernas BCA 2025 bertema 'OneBCA Tomorrow Never Dies', pada Jumat (6/12/2024). (Foto: Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Di tengah tantangan ekonomi global, pemerintah mendorong sektor perbankan untuk berperan lebih aktif dalam mendukung industri padat karya dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, yang tetap solid meski dunia menghadapi ketidakpastian.

Dalam paparan di Rakernas BCA 2025 bertema 'OneBCA Tomorrow Never Dies', pada Jumat (6/12/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyoroti sejumlah indikator positif perekonomian Indonesia.

Pada Triwulan III-2024, Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 4,95% (yoy) atau 5,03% (qtq), sementara inflasi terkendali di 1,55% (yoy) pada November 2024, berada dalam target 2,5+/-1%. "Kita terus menjaga stabilitas harga, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, Harbolnas akan berlangsung 26 Desember 2024 hingga 11 Januari 2025, diharapkan dapat kembali mencapai target transaksi hingga Rp35 triliun, seperti tahun lalu," ungkap Airlangga, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Kinerja sektor perbankan menunjukkan kondisi yang sehat, dengan Non-Performing Loan (NPL) hanya 2,21%, Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 26,78%, dan solvabilitas korporasi terjaga dengan Interest Coverage Ratio (ICR) di kisaran 40%. Likuiditas dalam negeri juga cukup stabil, mendukung daya tarik investasi internasional.

Delegasi Amerika Serikat melalui US-ASEAN Business Council membawa 50 perusahaan besar untuk menjajaki peluang kerja sama di Indonesia. Sementara itu, Indonesia juga menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Kanada, perjanjian dagang pertama Indonesia dengan Amerika Utara.

"Kepercayaan global ini menjadi sinyal positif. Namun, kita tidak boleh lengah. Revitalisasi industri padat karya, seperti tekstil, alas kaki, furnitur, serta penguatan UMKM, harus menjadi prioritas. Ini tantangan bagi perbankan, termasuk BCA, untuk lebih berkontribusi," ujar Airlangga.

Presiden Prabowo Subianto menetapkan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029, melalui transformasi berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan efisiensi kapital. Menurut Airlangga, ada tiga mesin pertumbuhan yang harus dioptimalkan:

  1. Revitalisasi sektor konvensional, seperti industri padat karya.
  2. Pengembangan sektor baru berbasis teknologi dan inovasi.
  3. Peningkatan produktivitas tenaga kerja untuk memperkuat daya saing.

"UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Kita tidak ingin masyarakat hanya menjadi pekerja di negaranya sendiri, tetapi menjadi penggerak utama ekonomi. Peran perbankan sangat krusial dalam mendukung transformasi ini," tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan BCA, termasuk Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso dan Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja, bersama manajemen pusat dan cabang dari seluruh Indonesia. Optimisme dan komitmen kolaborasi antara pemerintah dan sektor perbankan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Editor: Gokli