Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024, Mendikdasmen: Pendidikan untuk Semua Anak Tanpa Batas
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-12-2024 | 15:24 WIB
disabilitas-2024.png Honda-Batam
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti, saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 di Jakarta, Selasa (3/12/2024). (Kemendikdasmen)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024, semangat inklusivitas dalam pendidikan kembali menjadi sorotan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan pentingnya memberikan akses pendidikan berkualitas kepada semua anak, termasuk penyandang disabilitas, untuk mengembangkan potensi mereka tanpa batas.

"Semangat inklusivitas harus memberikan ruang bagi setiap individu untuk bersinar tanpa batas," ujar Abdul Mu'ti, saat memberikan pidato di Jakarta, Selasa (3/12/2024), demikian dikutip laman Kemendikdasmen.

Mendikdasmen mengingatkan, hak atas pendidikan tanpa diskriminasi telah dijamin oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Pemerintah terus mendorong pendidikan inklusif sebagai wujud nyata dari komitmen ini.

Dalam praktiknya, penyelenggaraan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus dilakukan melalui dua jalur: pendidikan segregasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan pendidikan inklusif di sekolah reguler. Namun, tantangan tetap ada, mulai dari hambatan fisik dan sosial hingga stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas.

"Kunci utama keberhasilan pendidikan inklusif adalah kolaborasi antara komunitas, sekolah, masyarakat, dan pemerintah," kata Abdul Mu'ti.

Ia juga mengimbau agar semangat inklusivitas diterapkan tidak hanya di lingkungan pendidikan, tetapi juga dalam hubungan bermasyarakat.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Syahril, menambahkan stigma terhadap penyandang disabilitas sering kali menjadi penghalang besar. Pemahaman yang salah bahwa mereka adalah kelompok yang lemah dan tidak mandiri perlu diubah.

"Kita harus menghapus stigma dan menumbuhkan empati, respek, serta dukungan kepada penyandang disabilitas. Dengan memberikan kesempatan yang setara, mereka dapat berkembang menjadi individu tangguh yang berdampak positif bagi bangsa," tegas Iwan.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap hak dan potensi penyandang disabilitas. Di Indonesia, pemerintah terus berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga menghapus diskriminasi dan mendorong pemberdayaan penyandang disabilitas. Program ini melibatkan pengembangan iklim yang mendukung, transfer keterampilan, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang ramah disabilitas.

"Keberagaman adalah kekuatan. Dengan menghargai perbedaan, kita menciptakan masa depan di mana semua anak, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa," tutup Iwan.

Peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini menjadi momen refleksi sekaligus langkah konkret untuk menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar inklusif. Dengan dukungan masyarakat, pemerintah, dan dunia pendidikan, Indonesia bergerak menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan, di mana setiap anak dapat tumbuh, belajar, dan berkontribusi tanpa batasan.

Editor: Gokli