Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Tegaskan Kedaulatan di Laut Natuna Utara, Perkuat Diplomasi Ekonomi dengan RRT
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-12-2024 | 10:44 WIB
Natuna-Utara.jpg Honda-Batam
Menlu Sugiono, saat konferensi pers usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. (Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa tidak ada pergeseran kedaulatan di Laut Natuna Utara, meskipun langkah kolaborasi dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sedang dijajaki untuk mendukung kepentingan ekonomi kedua negara.

Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Jakarta.

"Kita tidak punya pergeseran standing apapun terkait kedaulatan," tegas Menlu Sugiono, demikian dikutip laman Komdigi, Senin (2/12/2024).

Menlu menekankan bahwa kedaulatan nasional tetap menjadi prioritas utama Indonesia, sembari membuka peluang kerja sama dengan RRT di kawasan yang memiliki klaim tumpang tindih. Kerja sama tersebut dirancang untuk mendukung keuntungan ekonomi bagi kedua negara. "Kita ingin melakukan kolaborasi dengan RRT di daerah-daerah yang masing-masing memiliki klaim, dengan tetap menjaga kepentingan hukum dan kedaulatan masing-masing," jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, kedua negara sepakat membentuk komite bersama yang akan mendiskusikan detail kerja sama, termasuk lokasi geografis dan kerangka hukum yang relevan. Menlu menegaskan bahwa langkah ini tidak akan mengubah posisi Indonesia terkait kedaulatan.

Di sisi lain, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (KKK) Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa lawatan luar negeri Presiden Prabowo Subianto bulan lalu berhasil memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara sahabat. Dalam forum internasional, Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan nasional melalui partisipasi aktif di berbagai inisiatif global.

"Selain bergabung dengan BRICS, kita juga sedang mendaftar ke OECD dan berpartisipasi dalam CPTPP. Kita akan masuk ke klub mana pun yang memberikan keuntungan ekonomi bagi bangsa kita," ujar Hasan.

Langkah ini menempatkan Indonesia sebagai pemain strategis dalam peta ekonomi global, sekaligus mempertegas posisinya sebagai negara yang berdaulat dan berkomitmen memperjuangkan kepentingan nasional di tengah dinamika geopolitik.

Dengan diplomasi yang semakin intensif dan upaya menjaga kedaulatan yang konsisten, Indonesia menunjukkan kesiapan untuk mengelola tantangan di kawasan sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi global demi kemajuan bangsa.

Editor: Gokli