Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

ABR Ingin Pilih Sendiri Wakilnya di Pilpres 2014
Oleh : si
Minggu | 28-10-2012 | 17:43 WIB

JAKARTA, batamtoday - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) resmi menjadi calon presiden (Capres) yang diusung partai berlambang pohon beringin untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang, wakilnya pun diserahkan kepada Ical.



Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham, dalam acara konfrensi pers, di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2012).

"ABR (Aburizal Bakrie) yang akan memilih wakilnya, karena dia yang lebih tahu siapa yang dapat mendampinginya dalam pilpres mendatang," katanya.

Dari nama-nama yang dicanangkan mendampingin Ical adalah Gubernur DIY Sultan Hamengkubuono X, Kepala Staf Angkatan Darat Ksad Pramono Edhie Wibowo, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Walau demikian, Idrus mengatakan, nama-nama tersebut tetap akan disaring sesuai peraturan partai yang berlaku.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang akan berlangsung 29-30 Oktober 2012 itu, partai berlambang pohon beringin ini menyiapkan strategi taktis untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

Ada tiga agenda besar yang akan diusung Golkar pada Rapimnas kali ini, yaitu konsolidasi organisasi, menentukan mekanisme perekrutan caleg DPR pusat maupun Daerah, dan penetapan agenda pemenangan pemilu.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengungkapkan, Golkar terus mempersiapkan strategi taktis dalam upaya pemenangan pemilu 2014. Khususnya pemenangan Capres Aburizal Bakrie (ABR) yang telah final menjadi utusan Golkar dalam bursa Capres 2014.

"Secara jelas ABR telah final menjadi capres Golkar di Pilpres 2014, berdasarkan Rapim sebelumnya yang didukung oleh perwakilan wakil," jelas Idrus .

Berdasarkan survei internal partai Golkar, Aburizal paling potensial untuk mewakili partai Golkar dalam pemilu 2014. ABR sendiri menurut Idrus tinggal menentukan siapa wakilnya untuk diperkenalkan pada publik.

Partai Golkar, kata Idrus, tak mau terlambat lagi seperti pilpres sebelumnya, telat mengajukan calon sehingga waktu sosialisasinya sangat sempit dan berpengaruh pada elektabilitas partai.