Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sindiran Soal Plat Mobil Palsu Warnai Debat Perdana Pilkada Batam 2024
Oleh : Aldy
Sabtu | 02-11-2024 | 12:44 WIB
NADI-Debat.jpg Honda-Batam
Debat perdana Pilkada Batam 2024 di AP Premier Hotel, Batu Ampar, Jumat (1/11/2024) malam. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Debat perdana Pilkada Batam antara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam nomor urut 1, Nuryanto - Hardi S Hood, dan pasangan nomor urut 2, Amsakar - Li Claudia, diwarnai saling sindir, terutama terkait isu penggunaan plat mobil palsu oleh Amsakar Achmad.

Pertanyaan ini diajukan oleh Nuryanto setelah sebelumnya Aliansi Mahasiswa Politik dan Hukum Kepri melaporkan dugaan penggunaan plat palsu ini ke Polda Kepri pada Senin (28/10/2024).

Dalam suasana debat yang ramai, Nuryanto meminta klarifikasi terkait plat kendaraan yang disebutnya 'mencerminkan keteladanan seorang pemimpin'.

"Saya hanya ingin bertanya untuk kejelasan. Pemerintahan yang baik memerlukan transparansi. Jadi saya minta penjelasan terkait informasi penggunaan plat mobil palsu yang sudah diberitakan. Sebagai pemimpin, kita harus bisa memberikan contoh," ujar Nuryanto, yang langsung disambut antusiasme dari pendukungnya, Jumat (1/11/2024) malam.

Amsakar Achmad, calon nomor urut 2, tampaknya sudah memprediksi akan menghadapi pertanyaan ini. Ia menjelaskan bahwa kendaraan SUV Lexus bernomor BP 444 VIP yang disebut-sebut dalam laporan tersebut adalah pinjaman dari seorang rekan.

Saat kendaraan datang, Amsakar mengaku terkejut dengan plat yang dianggap terlalu mewah dan meminta agar plat tersebut diganti dengan nomor yang lebih sederhana miliknya, BP 1868 AM. Namun, permintaan pergantian plat ini kemudian berbuntut persoalan, terutama ketika kendaraan itu kerap ia gunakan selama kampanye.

"Saya akui, itu kendaraan pinjaman. Nomor platnya memang terkesan elit, dan saya meminta anggota untuk menggantinya dengan plat saya yang biasa. Ini adalah kesalahan dari sisi saya, bukan dari orang yang membantu dalam kampanye," jelas Amsakar, sembari menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Batam.

Ia juga menyatakan bahwa kasus tersebut sudah diselesaikan sesuai aturan, termasuk dengan penilangan oleh Ditlantas Polda Kepri.

Menanggapi hal ini, Amsakar menyayangkan bahwa pertanyaan ini muncul di tengah debat yang seharusnya membahas visi, misi, dan program masing-masing calon. Namun, ia tetap menghargai hak Nuryanto untuk mengangkat persoalan tersebut.

"Ini memang agak jauh dari topik utama debat, yang semestinya fokus pada visi-misi dan program kerja. Namun, saya hormati pertanyaan ini," kata Amsakar.

Nuryanto menekankan bahwa meski permasalahan plat mobil terlihat seperti isu pribadi, sebagai calon pemimpin, penting untuk memberi contoh yang baik demi terciptanya pemerintahan yang bersih. "Ini bukan sekadar masalah pribadi. Kita sebagai calon pemimpin harus memberi contoh jika ingin menciptakan pemerintahan yang bersih," pungkasnya.

Editor: Gokli