Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lapas Batam Sukses Panen Tomat Ceri dari Program Pembinaan Kemandirian Pertanian
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 31-10-2024 | 09:44 WIB
tomat-ceri.jpg Honda-Batam
Proses panen tomat ceri di Lapas Batam, Rabu (30/10/2024). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam kembali menunjukkan hasil nyata dari program pembinaan kemandirian yang dijalankan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di bidang pertanian.

Pada Rabu (30/10/2024), Lapas Batam berhasil memanen sekitar 50 kilogram tomat ceri dari lahan pertanian seluas 200 meter persegi di area Brenggeng, yang menjadi pusat pelatihan kemandirian.

Panen tomat ini dihadiri langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Batam, Heri Kusrita, didampingi Kasi Kegiatan Kerja, Kasubsi Bimker Hasja, Kasubsi Sarana Kerja, instruktur pelatihan pertanian, serta pihak LPK Sumber Ilmu Batam. Mereka turut mengapresiasi semangat para warga binaan yang aktif mengikuti pembinaan ini.

Kalapas Heri Kusrita mengungkapkan bahwa program ini bukan hanya berhasil dalam menghasilkan produk pertanian, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran penting. "Alhamdulillah, hari ini kita memanen sekitar 50 kilogram tomat ceri. Semoga program ini menambah wawasan pertanian bagi para peserta, mendukung program ketahanan pangan, dan memberdayakan warga binaan melalui kegiatan produktif," ujar Heri.

Tomat ceri, atau dikenal juga sebagai tomat bareto, merupakan jenis tomat kecil berwarna cerah dan bulat dengan nama latin Solanum lycopersicum var. cerasiform. Tanaman ini tumbuh dalam waktu sekitar 65 hari dan merupakan hasil kombinasi genetik antara tomat liar dan tomat kebun. Buah ini tidak hanya berwarna merah, tapi juga tersedia dalam variasi warna oranye, kuning, hingga hitam, dan sering dimanfaatkan dalam berbagai hidangan.

Lapas Batam berencana memasarkan hasil panen ini ke pasar sekitar Lapas dan kepada para petugas. Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan Lapas Batam dapat terus mendukung ketahanan pangan lokal serta menciptakan peluang keterampilan baru bagi warga binaan sebagai bagian dari 13 program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM di bidang Pemasyarakatan.

Editor: Gokli