Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenperin Dorong Produk Lokal Tembus Pasar Internasional Lewat OVOP Go Global
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 25-10-2024 | 11:04 WIB
OVOP.jpg Honda-Batam
Kemenperin terus memperluas pasar bagi IKM melalui program One Village One Product (OVOP) Go Global. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperluas pasar bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui program One Village One Product (OVOP) Go Global.

Program ini dirancang untuk mendukung IKM unggulan berbasis kearifan lokal agar dapat bersaing di pasar internasional, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal Indonesia.

Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), menyampaikan bahwa OVOP adalah strategi pembinaan berbasis potensi lokal. "Program ini bertujuan untuk mengembangkan produk unik dari setiap daerah yang memiliki nilai global, menggunakan sumber daya lokal yang ada," ungkap Reni pada Kamis (24/10/2024), demikian dikutip laman Kemenperin.

Sejak diluncurkan pada tahun 2007, program OVOP telah mendapatkan momentum baru melalui OVOP Go Global yang dimulai pada 2023. Inisiatif ini membantu IKM yang telah memperoleh penghargaan OVOP Bintang 2 dan Bintang 3 agar siap memasuki pasar internasional dengan pendampingan dan seleksi ketat. Dari 77 IKM yang diseleksi, terpilih 10 IKM dari berbagai komoditas, termasuk makanan, kain tenun, batik, anyaman, dan gerabah, yang siap go global.

Pendampingan ini melibatkan pelatihan intensif, workshop, serta fasilitasi dalam partisipasi pameran internasional dan business matching. Reni menambahkan bahwa peserta program diberikan dukungan menyeluruh, mulai dari perencanaan pemasaran ekspor hingga pengembangan produk.

"IKM peserta tidak hanya dilatih untuk mengenal pasar internasional, tetapi juga mendapatkan pendampingan dari para ahli dan praktisi berpengalaman di bidangnya."

Sebagai hasil dari pendampingan OVOP Go Global, sejumlah IKM telah berhasil mencatat prestasi. Misalnya, Batik Lasem Pusaka Beruang memperkenalkan merek premium baru, sementara IKM Risman Wijaya Keramik meluncurkan lini produk berukuran lebih kecil untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih luas. Bahkan, IKM Kerupuk Kyria Rezeki dari Kepulauan Riau mendapatkan kontrak ekspor dengan trader dari Singapura sebanyak dua kontainer.

Pencapaian ini juga diperkuat dengan partisipasi peserta OVOP Go Global dalam pameran berskala internasional seperti Trade Expo Indonesia dan Inacraft 2023, yang membuka peluang bisnis dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Korea. Hingga akhir September 2024, total omset peserta program OVOP Go Global mencapai Rp 21 miliar, meningkat 13,7% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 22,08% berasal dari ekspor.

Kemenperin optimistis bahwa melalui program OVOP Go Global, produk lokal Indonesia dapat semakin dikenal di pasar global dan menjadi motor penggerak ekspor.

Editor: Gokli