Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ruslan Sinaga Sebut Operasi Pasar Penyebab Panic Buying Gas Melon di Batam
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 03-10-2024 | 11:24 WIB
AR-BTD-4071-DPRD-Batam.jpg Honda-Batam
Komisi II DPRD Batam saat menggelar RDP bersama Disperindag dan Pertamina terkait kelangkaan gas LPG 3 Kg, Rabu (2/10/2024). (Foto: Aldy Daeng/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi II DPRD Batam, Ruslan Sinaga, menyebutkan operasi pasar khusus elpiji 3 kilogram (gas melon) yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjadi pemicu terjadinya panic buying di masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Rabu (2/10/2024) sore, membahas antrean panjang di sejumlah kecamatan.

Ruslan menyatakan, gas melon merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat kecil dan UMKM. Ia menyoroti bahwa meskipun gas subsidi ini diperuntukkan hanya bagi warga tidak mampu, antrian panjang tetap terjadi di berbagai titik, terutama di Kecamatan Bengkong dan Batam Kota.

Menurut Ruslan, kondisi ini diperparah oleh kebijakan Disperindag yang menggelar operasi pasar. Operasi tersebut melibatkan truk pengangkut gas yang langsung mendistribusikan gas melon ke beberapa kecamatan.

"Operasi pasar ini, meskipun bertujuan untuk membantu, justru memicu kepanikan warga yang berbondong-bondong mengantri," ujar Ruslan.

Ia juga mempertanyakan selisih harga yang muncul saat operasi pasar. Biasanya, gas melon dari agen dijual ke pangkalan seharga Rp 18.000 dan dijual ke warga dengan harga Rp 21.000.

Namun, pada operasi pasar, agen langsung menjual ke warga tanpa melalui pangkalan, yang memicu pertanyaan mengenai selisih harga Rp 3.000. "Ini perlu dijelaskan, apakah selisih tersebut masuk ke Disperindag, Pertamina, atau pihak lain?" tambahnya.

Ruslan mendesak Disperindag agar memberikan pelayanan yang lebih baik dan terfokus untuk menghindari situasi serupa di masa depan. Menurutnya, panic buying yang terjadi sangat meresahkan masyarakat. "Biasanya, warga membeli gas setiap dua pekan, tetapi karena kepanikan, sekarang setiap ada distribusi gas, warga langsung mengantri," pungkasnya.

Editor: Gokli