Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dianiaya Oknum TNI, PNS Babak Belur di Pub Hotel Aston
Oleh : ah/chr/dd
Senin | 22-10-2012 | 11:17 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Seorang pegawai negeri sipil, Muhamad Irsan, babak belur di pub karaoke Hotel Aston, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu,(21/10/2012) setelah dianiaya seseorang yang merupakan oknum TNI-AL berinisial Ed, yang juga tenaga sekuriti di hotel tersebut.


Menurut Irsan, kejadian bermula saat dirinya masuk ke dalam pub bersama teman-temanya. Namun saat masuk, secara tidak sengaja dirinya bersenggolan dengan seseorang yang anggota TNI-AL.

Lagi asyik berjoget di dalam pub, Irsan juga diduga sempat berusaha mendekati penyanyi yang saat itu sedang manggung. Namun lagi-lagi dilarang oleh oknum aparat itu. Meski demikian, Irsan berusaha tetap mendekat dan menarik penyanyi itu tanpa menghiraukan larangan sekuriti. Atas kejadian itu, Ed langsung menarik dan memboyong Irsan keluar.

Di luar pub, oknum TNI itu langsung menggebuki korban. Selain menghajar korban di bagian perut dan muka, korban juga dihajar di bagian telinga hingga mengalami luka serius dan terpaksa dilarikan dua rekannya ke RSUD Provinsi Kepri.

Atas pemukulan itu, Isan dan rekannya sempat mendatangi SPK Polres Tanjungpinang untuk melakukan pelaporan, namun oleh polisi dirinya disarankan untuk membuat laporan di Pomal TNI-AL.

Irsan yang saat itu ditanya  oleh wartawan, malah berusaha bungkam karena diminta untuk tidak mengeluarkan pernyataan ketika sejumlah anggota Pomal Lantamal IV menjemputnya ke Mapolres Tanjungpinang.

Sementara, ketika wartawan berusaha melakukan peliputan pemeriksaan korban di Pomal, Jalan Merdeka Tanjungpinang, tampak sejumlah anggota TNI yang berjaga dan melarang wartawan untuk tidak masuk dan meminta menunggu di luar.

Salah seorang anggota TNI-AL Pomal yang tidak mau disebutkan namanya mengakui kalau masalah akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan sudah berdamai.

"Mereka sudah berdamai dan sekarang sedang dilakukan mediasi untuk pengobatan luka korban" jelasnya.