Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerindra Belum Pasti Berkoalisi Dengan Demokrat
Oleh : Andri Arianto
Kamis | 03-03-2011 | 16:55 WIB
Ahmad_Muzani.jpg Honda-Batam

Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra

Batam, batamtoday - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum dapat memastikan keputusan berkoalisi dengan partai Demokrat, sebab semangat mensejahterahkan rakyat seadil-adilnya belum dipenuhi partai besutan Presiden RI, Soesilo bambang Yudhoyono (SBY).

"Soal itu masih kita bahas. Kami ingin melihat semangat rakyat," kata Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Gerindra menjawab batamtoday usai pertemuan dengan kader Gerindra Provinsi Kepri di Hotel Golden View, Bengkong, Batam, Kamis 3 Maret 2011.

Pada prinsipnya, Muzani mengatakan Gerindra siap untuk mengemban amanah mensejahterahkan rakyat sekaligus menjaga keamanan NKRI. Oleh sebab itu, tawaran Partai Demokrat kepada partai yang didirikan mantan Danjen Kopassus, Prabowo Subianto lanjut Muzani tidak akan dibahas jika persyaratan yang diajukan belum dipenuhi.

Dijelaskannya, bagi Gerindra posisi di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan tidak ada masalah yang berarti dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan.

Sebelumnya, Partai Gerindra melalui Muzani mengungkapkan telah 'dilamar' untuk masuk partai koalisi. Namun Gerindra tak serta-merta menerima tawaran itu. Mereka mengajukan sejumlah syarat kepada ketua koalisi, Presiden SBY.

Muzani menyebutkan terdapat delapan program aksi yang selama ini menjadi fokus Gerindra. Tidak itu saja, pemerintahan SBY harus bisa menerima pandangan ekonomi kerakyatan sebagai penggerak pembangunan jika ingin serius berkoalisi, sebab Gerindra berharap ada pembenahan di sektor pengelolaan BUMN. Partai berlambang kepala burung garuda ini ingin memastikan BUMN sebagai penggerak utama perekonomian nasional.

"Memaksimalkan BUMN sebagai penggerak ekonomi pembangunan nasional. BUMN berperan maksimal dan negara bisa mengontrol," pungkas Muzani.